Cilacap (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengimbau petani sawah tadah hujan yang lahannya tidak memungkinkan untuk ditanami padi pada musim kemarau agar menanam palawija seperti kedelai dan jagung.

"Kebetulan hari ini (22/5) saya sedang rapat dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah terkait dengan percepatan kegiatan luas tambah tanam (LTT) untuk tanaman padi, jagung, dan kedelai," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinpertan Kabupaten Cilacap Budi Kuspriyatno saat dihubungi dari Cilacap, Rabu.

Dalam hal ini, kata dia, Dinpertan Kabupaten Cilacap pada musim kemarau 2024 ditargetkan oleh Kementerian Pertanian untuk melaksanakan LTT seluas 14.000 hektare.

Menurut dia, percepatan kegiatan LTT tersebut dilaksanakan untuk mendukung peningkatan produksi pangan nasional.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mendata area persawahan yang tidak siap untuk melaksanakan LTT.

"Kami masih mendata yang tidak siap untuk LTT, termasuk mendata luasan lahan sawah yang sudah sempat ditanami padi namun tanahnya keburu retak-retak karena tidak ada air," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan mengusulkan agar lahan sawah yang tidak siap untuk LTT padi itu digantikan dengan tanaman kedelai dan jagung.

Ia mengakui jika petani sawah tadah hujan sering kali kebingungan untuk menentukan tanaman yang akan ditanam ketika menghadapi musim kemarau.

"Petani 'kan enggak bisa dipaksakan untuk menanam dan sebagainya, sehingga sering kali bingung harus tanam apa karena sudah kering. Jadi, kami imbau kalau tidak kering sekali berarti masih bisa ditanami palawija," kata Budi.


Baca juga: Antisipasi El Nino, Pemkab Kudus bantu petani 47 mesin pompa

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024