Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak kalangan anak muda untuk bisa berkolaborasi dalam membangun kotanya seiring dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional.
Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Senin, mengatakan bahwa generasi muda saat ini sudah tidak lagi berjuang merebutkan kemerdekaan bangsa, tetapi bagaimana mampu ikut serta atau terlibat dalam kemajuan bangsa, termasuk daerahnya.
Menurut dia, ada banyak cara untuk mewujudkan kondisi agar bangsa Indonesia bisa melaju pesat, salah satunya dengan transformasi digital.
"Anak-anak muda ini akan dibuatkan satu inovasi yang mereka bisa mengimplementasi," katanya, saat memimpin upacara memperingati momen Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Semarang.
Namun, kata dia, saat ini hal-hal yang harus dimaksimalkan penanganannya adalah ketahanan pangan, kemiskinan, dan stunting yang selalu diserukan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Di Kota Semarang, ia akan berupaya untuk terus mewujudkan kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi melalui usaha-usaha yang saat ini sudah dan akan terus dilakukan, seperti "urban farming", dan gerakan pangan murah.
"Makanya kita harapkan di momen Hari Kebangkitan ini generasi muda bisa bangkit lebih baik lagi dan hebat menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Apalagi, ia mengingatkan bahwa akan ada tantangan dalam menghadapi bonus demografi sehingga diharapkan anak-anak muda sekarang memiliki kompetensi agar bisa berinovasi untuk memajukan Indonesia.
"Persaingan akan lebih banyak dan lebar, karena dengan adanya bonus demografi hingga 60 persen ini, katakanlah satu lapangan pekerjaan diperebutkan sekitar 20-30 persen penduduk usia produktif Indonesia," katanya.
Maka, kata dia, harapannya bagaimana bisa memberikan ruang bagi 30 persen penduduk usai produktif itu bisa menjadi "entrepreneur" dan pengusaha.
"Dan inilah harus kita lakukan agar bersama menuju Indonesia Emas," pungkasnya.
Baca juga: Pemkot Semarang siapkan penataan kawasan Kali Semarang
Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Senin, mengatakan bahwa generasi muda saat ini sudah tidak lagi berjuang merebutkan kemerdekaan bangsa, tetapi bagaimana mampu ikut serta atau terlibat dalam kemajuan bangsa, termasuk daerahnya.
Menurut dia, ada banyak cara untuk mewujudkan kondisi agar bangsa Indonesia bisa melaju pesat, salah satunya dengan transformasi digital.
"Anak-anak muda ini akan dibuatkan satu inovasi yang mereka bisa mengimplementasi," katanya, saat memimpin upacara memperingati momen Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Semarang.
Namun, kata dia, saat ini hal-hal yang harus dimaksimalkan penanganannya adalah ketahanan pangan, kemiskinan, dan stunting yang selalu diserukan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Di Kota Semarang, ia akan berupaya untuk terus mewujudkan kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi melalui usaha-usaha yang saat ini sudah dan akan terus dilakukan, seperti "urban farming", dan gerakan pangan murah.
"Makanya kita harapkan di momen Hari Kebangkitan ini generasi muda bisa bangkit lebih baik lagi dan hebat menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Apalagi, ia mengingatkan bahwa akan ada tantangan dalam menghadapi bonus demografi sehingga diharapkan anak-anak muda sekarang memiliki kompetensi agar bisa berinovasi untuk memajukan Indonesia.
"Persaingan akan lebih banyak dan lebar, karena dengan adanya bonus demografi hingga 60 persen ini, katakanlah satu lapangan pekerjaan diperebutkan sekitar 20-30 persen penduduk usia produktif Indonesia," katanya.
Maka, kata dia, harapannya bagaimana bisa memberikan ruang bagi 30 persen penduduk usai produktif itu bisa menjadi "entrepreneur" dan pengusaha.
"Dan inilah harus kita lakukan agar bersama menuju Indonesia Emas," pungkasnya.
Baca juga: Pemkot Semarang siapkan penataan kawasan Kali Semarang