Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, merealisasikan bantuan 28 pompa air kepada para petani sebagai upaya mendukung perluasan lahan tanam di 15 kecamatan di daerah itu.
Pelaksana Tugas Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Jumat, mengatakan bahwa bantuan 28 pompa air dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian ini diharapkan dapat membantu para petani yang tanamannya mengalami kekurangan air pada saat musim kemarau.
"Saat ini petani telah menerima bantuan pompa air untuk memudahkan petani mengairi area tanam dengan daya jangkau yang cukup dekat," katanya.
Ia yang didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bidang Tanaman Pangan Irhas Fredy Wibowo mengatakan 28 pompa itu dikhususkan untuk lokasi yang terdapat sumber air berupa sungai, mata air, dan saluran pembuang yang tersedia sepanjang tahun dengan luas layanan minimal 20 hektare.
Kemudian, jarak dan ketinggian sumber air ke lahan memungkinkan untuk dipompa di lokasi yang diprioritaskan pada lahan sawah tadah hujan dengan indeks pertanaman 0 hingga 1 panen.
Menurut dia, pihaknya akan tetap memperhatikan infrastruktur penunjang untuk memenuhi kecukupan air pada sistem irigasi dengan menyiapkan rumah pompa serta pompa permanen sebagai upaya memastikan irigasi tercukupi pada musim kemarau.
"Rencananya pompa dan rumah pompa permanen itu akan direalisasikan Juni 2024 hingga Juli 2024 yang tersebar di 11 kecamatan. Kami siapkan 30 pompa berskala besar 8 inci yang sumber airnya mengambil dari sungai besar," katanya.
Dikatakan, sejumlah kecamatan yang telah memiliki pompa permanen seperti Wonotunggal dan Limpung.
"Tujuan utamanya agar ada peningkatan indeks pertanaman dari 0 menjadi 2 kali panen dan begitu seterusnya," katanya.
Baca juga: Antisipasi El Nino, Pemkab Kudus bantu petani 47 mesin pompa
Pelaksana Tugas Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Jumat, mengatakan bahwa bantuan 28 pompa air dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian ini diharapkan dapat membantu para petani yang tanamannya mengalami kekurangan air pada saat musim kemarau.
"Saat ini petani telah menerima bantuan pompa air untuk memudahkan petani mengairi area tanam dengan daya jangkau yang cukup dekat," katanya.
Ia yang didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bidang Tanaman Pangan Irhas Fredy Wibowo mengatakan 28 pompa itu dikhususkan untuk lokasi yang terdapat sumber air berupa sungai, mata air, dan saluran pembuang yang tersedia sepanjang tahun dengan luas layanan minimal 20 hektare.
Kemudian, jarak dan ketinggian sumber air ke lahan memungkinkan untuk dipompa di lokasi yang diprioritaskan pada lahan sawah tadah hujan dengan indeks pertanaman 0 hingga 1 panen.
Menurut dia, pihaknya akan tetap memperhatikan infrastruktur penunjang untuk memenuhi kecukupan air pada sistem irigasi dengan menyiapkan rumah pompa serta pompa permanen sebagai upaya memastikan irigasi tercukupi pada musim kemarau.
"Rencananya pompa dan rumah pompa permanen itu akan direalisasikan Juni 2024 hingga Juli 2024 yang tersebar di 11 kecamatan. Kami siapkan 30 pompa berskala besar 8 inci yang sumber airnya mengambil dari sungai besar," katanya.
Dikatakan, sejumlah kecamatan yang telah memiliki pompa permanen seperti Wonotunggal dan Limpung.
"Tujuan utamanya agar ada peningkatan indeks pertanaman dari 0 menjadi 2 kali panen dan begitu seterusnya," katanya.
Baca juga: Antisipasi El Nino, Pemkab Kudus bantu petani 47 mesin pompa