Temanggung (ANTARA) - Ratusan umat Buddha di Kabupaten Temanggung menyambut kedatangan Biksu Thudong di perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Temanggung di Dusun Jagang, Desa Kalimanggis, Kaloran.

Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Kardono di Temanggung, Jumat, menyampaikan masyarakat berkumpul di sini dalam menyambut serah terima Biksu Thudong dari Kabupaten Semarang ke Kabupaten Temanggung.



Dalam tradisi jalan kaki tersebut diikuti 44 Biksu Thudong , yakni 40 biksu dari Thailand, 2 dari Singapura, satu Indonesia, dan satu dari Malaysia. Dalam menyambut kedatangan Biksu Thudong tersebut, sebagian umat Buddha menaburkan bunga mawar merah dan putih.

Ia menyampaikan Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jateng mewakili Umat Buddha seluruh Jateng menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Temanggung, para relawan, kepolisian dan seluruh warga yang telah membantu kelancaran dan ketertiban acara ini .

"Saya juga mewakili umat Buddha seluruh Jateng menyampaikan permohonan maaf atas pelaksanaan Thudong ini jika ada gangguan kemacetan dan sebagainya," katanya.

Penjabat Bupati Temanggung Hery Agung Prabowo menyampaikan ucapan selamat datang kepada para Biksu Thudong yang luar biasa berjalan kaki dari Semarang menuju Temanggung.

Ia menuturkan semoga para Biksu Thudong selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan kesuksesan serta kelancaran sampai di Kabupaten Magelang nantinya.

"Nanti Hari Minggu (19/5), kami akan melepas para Biksu Tudhong dari Temanggung menuju Kabupaten Magelang," katanya.

Koordinator Panitia Biksu Thudong Kabupaten Semarang Romo Pujianto menyampaikan selama dua hari tanggal 16 -17 Mei 2024, Biksu Thudong telah diterima sebagai tamu negara.

"Perjalanan Biksu Thudong dari Semarang ke perbatasan Temanggung kurang lebih 50 kilometer dan jalannya menanjak, tetapi para biksu tetap sehat," katanya.

Ia menyampaikan dengan adanya Biksu Thudong ini mengajarkan adanya toleransi, bersatu, dan semangat kekompakan, mereka ini luar biasa berjalan kaki tanpa pamrih.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024