Kudus (ANTARA) - Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie mengajak para wisudawan Universitas Muria Kudus (UMK) untuk berfikir global demi meningkatkan daya saing dengan tetap menjaga kearifan lokal.

"Pada saatnya nanti anda menghasilkan aksi-aksi nyata, baik di dunia pemerintahan, pendidikan maupun industri atau bidang-bidang yang lain, anda harus punya pikiran dan wawasan global, sebelum bertindak dalam bidang lokal di lingkungan masing-masing. Maka, perubahan-perubahan yang anda lakukan, akan menghasilkan warna yang luar biasa," katanya saat menghadiri wisuda periode ke-72 Mahasiswa Universitas Muria Kudus di Kudus, Selasa.

Selain harus berfikir global dan bertindak lokal, katanya, untuk meraih sukses alumni UMK juga harus memiliki prinsip lain, seperti empat pertanyaan bijak terkait berbagai permasalahan yang dihadapi.

Sementara prinsip ketiga yang harus dipegang, yakni langkah nyata setelah lulus dari perguruan tinggi.

"Ingat hal terpenting dalam dunia pendidikan merupakan langkah nyata setelah mendapatkan bekal pengetahuan di perguruan tinggi," katanya.

Ia mengakui dalam dunia pendidikan, dirinya juga belajar banyak dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim dalam hal pengembangan pendidikan.

"Banyak sekali teori-teori yang dipelajari di perguruan tinggi, tentu saja anda formulasi lewat skripsi, thesis, dan disertasi. Semua konstruksi teori itu nanti, akan kalah dengan aksi nyata, yang anda lakukan setelah keluar dari kawah Chandra Dimuka," kata Hasan Chabibie yang juga Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek itu.

Hasan juga menegaskan bahwa pengetahuan merupakan basis untuk melalukan aksi nyata. Karena pengetahuan juga penting untuk mengkalibrasi semua langkah yang dilakukan.

"Kebijakan yang diambil pemerintah kabupaten, jika tidak dilandasi pengetahuan, pasti akan ke mana-mana. Demikian halnya, kebijakan yang diambil oleh para pengusaha, di dunia industri, jika tidak dikalibrasi dengan ilmu pengetahuan, tentu akan bisa rusak dan rugi," katanya.

Selain itu, aktivisme sosial yang dilakukan oleh para penggerak sosial, jika tidak dilandasi analisis sosial, maka akan rentan oleh pragmatisme yang menjadikan tidak objektif.

Sementara itu, Rektor UMK Darsono mengungkapkan, wisuda pasca sarjana dan sarjana ke-72 ini mengantarkan 915 wisudawan UMK tahun akademik 2023/2024, meliputi 825 sarjana dan 90 magister.

"Wisuda digelar dua hari, yakni hari ini 14 Mei  terdapat 442 mahasiswa, sedangkan selebihnya mengikuti wisuda pada keesokan harinya," katanya.

Ia mengingatkan para lulusan UMK harus bermartabat, berkualitas, dan berintegritas di masyarakat.

"Purwarupa alumni merupakan cerminan dari visi dan misi pendidikan UMK, sehingga alumni UMK harus dengan tekad dan semangatnya membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang gelar tetapi juga tentang perkembangan karakter dan kontribusi positif kepada masyarakat," katanya.

Alumni UMK, kata dia, juga harus memahami pentingnya etika dan moral dalam setiap tindakannya.

Karena di masyarakat nanti harus menjadi contoh untuk semua orang tentang bagaimana menghadapi tantangan hidup dengan integritas yang kuat.

Baca juga: Kemenkumham Jateng terus dorong UMK daftarkan perseroan perorangan

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024