Temanggung (ANTARA) - Ratusan santri di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al Musthofa Cabang Tebuireng 16 Desa Wadas, Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah melakukan aksi peduli lingkungan, dengan melakukan bersih sungai dan tebar benih ikan untuk menjaga kelestarian alam.
Pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran Al Musthofa Agus Ahmad Yani di Temanggung, Minggu, mengatakan dalam rangkaian memperingati Hari Bumi ini mereka membersihkan sampah dan menebar benih ikan di sepanjang Sungai Si Mangut di Desa Wadas.
Sasaran pembersihan di antaranya memungut sampah plastik yang berserakan di sekitar sungai, termasuk pula ranting dan bambu kering yang dapat menghambat aliran air.
"Aksi peduli lingkungan ini untuk menumbuhkan kecintaan santri kepada lingkungan, untuk melestarikan, yang mana kita memiliki konsep harmonisasi dengan alam, sehingga santri nanti akan terjun ke masyarakat suatu saat akan selalu peduli terhadap kelestarian alam atau lingkungan, termasuk juga sungai," katanya.
Dengan aksi bersama itu diharapkan sungai menjadi bersih dan sehat, serta juga menghindarkan dari bahaya banjir dan tanah longsor.
Usai melakukan aksi bersih-bersih sungai, kegiatan dilanjutkan dengan menebar 15 ribu benih ikan melem di sungai tersebut.
"Nantinya hasil tebar ikan ini bisa diambil manfaatnya oleh masyarakat sekitar sebagai lauk, maupun dijual untuk tambahan pemasukan ekonomi keluarga," katanya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung Prasojo mengapresiasi aksi para santri ini sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Terutama kondisi sungai di Kabupaten Temanggung yang mulai tercemar sampah-sampah rumah tangga.
Di sisi lain, pihaknya gencar mengkampanyekan kepada masyarakat agar turut menjaga alam, yakni dengan tidak membuang sampah di sungai dan menanam pohon di lahan kritis.
Sehingga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam agar terus bermanfaat dan saling menghidupi antarsesama makhluk.
"Di Hari Bumi 2024 ini kita merangsang kepada masyarakat untuk ikut melestarikan lingkungan, memang sekarang kalau kita lihat bumi semakin rusak, kalau generasi muda tidak ikut campur dalam pelestarian lingkungan itu nanti dampak buruknya akan kita rasakan beberapa tahun kemudian," katanya.
Pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran Al Musthofa Agus Ahmad Yani di Temanggung, Minggu, mengatakan dalam rangkaian memperingati Hari Bumi ini mereka membersihkan sampah dan menebar benih ikan di sepanjang Sungai Si Mangut di Desa Wadas.
Sasaran pembersihan di antaranya memungut sampah plastik yang berserakan di sekitar sungai, termasuk pula ranting dan bambu kering yang dapat menghambat aliran air.
"Aksi peduli lingkungan ini untuk menumbuhkan kecintaan santri kepada lingkungan, untuk melestarikan, yang mana kita memiliki konsep harmonisasi dengan alam, sehingga santri nanti akan terjun ke masyarakat suatu saat akan selalu peduli terhadap kelestarian alam atau lingkungan, termasuk juga sungai," katanya.
Dengan aksi bersama itu diharapkan sungai menjadi bersih dan sehat, serta juga menghindarkan dari bahaya banjir dan tanah longsor.
Usai melakukan aksi bersih-bersih sungai, kegiatan dilanjutkan dengan menebar 15 ribu benih ikan melem di sungai tersebut.
"Nantinya hasil tebar ikan ini bisa diambil manfaatnya oleh masyarakat sekitar sebagai lauk, maupun dijual untuk tambahan pemasukan ekonomi keluarga," katanya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung Prasojo mengapresiasi aksi para santri ini sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Terutama kondisi sungai di Kabupaten Temanggung yang mulai tercemar sampah-sampah rumah tangga.
Di sisi lain, pihaknya gencar mengkampanyekan kepada masyarakat agar turut menjaga alam, yakni dengan tidak membuang sampah di sungai dan menanam pohon di lahan kritis.
Sehingga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam agar terus bermanfaat dan saling menghidupi antarsesama makhluk.
"Di Hari Bumi 2024 ini kita merangsang kepada masyarakat untuk ikut melestarikan lingkungan, memang sekarang kalau kita lihat bumi semakin rusak, kalau generasi muda tidak ikut campur dalam pelestarian lingkungan itu nanti dampak buruknya akan kita rasakan beberapa tahun kemudian," katanya.