Solo (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Kota Surakarta, Jawa Tengah melakukan penyerapan gabah hasil panen petani untuk meningkatkan stok cadangan beras di Solo Raya yang kini mencapai 10.000 ton setara beras atau masih aman pasca-Lebaran 2024.

Stok beras di Gudang Bulog Surakarta masih aman yakni 10.000 ton setara beras dan penyerapan gabah atau beras hasil panen petani terus dilakukan dengan harga masih stabil, kata Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho, di Solo, Jumat.

Andy Nugroho mengatakan Bulog Surakarta terus melakukan penyerapan baik gabah atau beras di wilayahnya, seperti Surakarta, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen melalui Kelompok Tani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk pengadaan di wilayah itu.

Dia mengatakan Bulog Surakarta hasil penyerapan beras hingga April ini, untuk stok komersial atau kualitas premium mencapai 3.000 ton setara beras dan untuk public service obligation (PSO) atau kualitas medium mencapai 1.800 ton setara beras. Stok masih aman.

"Beras PSO ini, penugasan sebagai beras cadangan pemerintah. Kami ditargetkan untuk penyerapan tahun ini, sebanyak 20.000 ton setara beras," katanya pula.

Menurut dia, beras kualitas medium sebagai stok cadangan pangan nasional disalurkan jika ada pencairan bantuan pangan pemerintah sebanyak 10 kilogram kepada keluarga penerima manfaat per bulan.

"Kami akan memaksimalkan skema penyerapan gabah atau beras komersial, baik kualitas premium maupun medium pada musim panen pertama yang berakhir pada April hingga Mei mendatang," katanya lagi.

Dia mengatakan Bulog terus melakukan penyerapan gabah atau beras sepanjang tahun, selain untuk mencapai target yang telah ditetapkan juga untuk memperkuat stok pangan nasional.

Bulog Surakarta untuk menjaga harga di tingkat konsumen telah menyelesaikan penyaluran bantuan pangan cadangan pangan Pemerintah tahap satu alokasi Maret 2024 dengan total penyaluran beras sejumlah 5.640 ton per bulan. Bulog menyiapkan beras penyaluran bantuan pangan Pemerintah tahap kedua sebanyak 5.640 ton, di Solo Raya pada akhir April mendatang.

Kendati demikian, Bulog Surakarta terus melakukan pengadaan beras baik kualitas premium maupun medium untuk memenuhi stok yang telah ditargetkan baik dari daerah Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten. Kondisi panen diperkirakan hingga Bulan Mei mendatang.

Bulog berharap target pengadaan pangan sebanyak 20.000 ton setara beras di wilayah Solo Raya dapat tercapai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Harga beras baik di tingkat produsen maupun di pasaran tetap dijual stabil.

Harga gabah di sawah saat ini mencapai Rp5.800/kg hingga Rp6.000/kg, harga beras kualitas medium di tempat penggilingan padi dijual Rp11.000/kg hingga Rp11.500/kg, dan harga beras kualitas premium di penggilingan dijual Rp12.500/kg hingga Rp13.000/kg.

Hasil pantauan harga beras di Pasar Nusukan Solo, untuk kualitas medium jenis C4 dijual Rp12.800/kg, beras Bulog medium dijual Rp10.900/kg, kualitas premium IR64 dijual Rp15.500/kg, IR64 Bulog premium dijual Rp14.400/kg dan mentik premium dijual Rp17.500/kg, serta stok mencukupi kebutuhan pasar.

Baca juga: Bulog Banyumas mulai serap gabah dan beras hasil panen petani

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024