Demak (ANTARA) - Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kembali dilanda banjir, menyusul curah hujan yang cukup tinggi, sehingga sejumlah rumah warga tergenang, Kamis.
Menurut Kepala Desa Wonorejo Rozikin di Demak, genangan banjir mulai terjadi pada Rabu (13/3), sedangkan hari ini ketinggian genangan semakin meningkat.
Daerah yang paling terdampak, kata dia, di Dukuh Kedungbanteng yang tercatat ada sekitar 500-an keluarga.
"Warga yang rumahnya tergenang mengungsi di masjid terdekat, karena saat banjir akibat tanggul Sungai Wulan jebol juga mengungsi di masjid setempat," ujarnya.
Terkait dengan pendirian dapur umum, pihaknya bersama jajaran terkait sedang berkoordinasi guna memastikan rencana tersebut sambil menunggu kondisi curah hujannya.
Salah satu warga Dukuh Kedungbanteng, Lutfi mengakui banjir meninggi pada hari ini, sehingga kendaraan warga juga diparkir di halaman masjid maupun tepi jalan yang aman dari banjir.
Ia mengakui belum berniat mengungsi karena banjir hanya di halaman dan belum masuk ke rumah.
"Kalaupun mengungsi nanti ke masjid seperti banjir pada bulan Februari 2024," ujarnya.
Warga lainnya, Mashudi mengakui banjir sudah masuk ke dalam rumahnya namun dia tidak berniat mengungsi karena bisa menempati lantai dua.
Kebetulan rumahnya berada dekat jalan raya, sehingga masih ada akses mencari bahan makanan untuk dimasak. Karena saat banjir bulan Februari 2024 dengan ketinggian hingga leher orang dewasa dirinya bersama keluarga juga tidak mengungsi.
Banjir tidak hanya menggenangi rumah warga di Desa Wonorejo, termasuk jalan menuju kampung juga tergenang sehingga harus ditutup warga. Kantor Balai Desa Wonorejo dan sekolah dasar juga ikut terdampak.
Menurut Kepala Desa Wonorejo Rozikin di Demak, genangan banjir mulai terjadi pada Rabu (13/3), sedangkan hari ini ketinggian genangan semakin meningkat.
Daerah yang paling terdampak, kata dia, di Dukuh Kedungbanteng yang tercatat ada sekitar 500-an keluarga.
"Warga yang rumahnya tergenang mengungsi di masjid terdekat, karena saat banjir akibat tanggul Sungai Wulan jebol juga mengungsi di masjid setempat," ujarnya.
Terkait dengan pendirian dapur umum, pihaknya bersama jajaran terkait sedang berkoordinasi guna memastikan rencana tersebut sambil menunggu kondisi curah hujannya.
Salah satu warga Dukuh Kedungbanteng, Lutfi mengakui banjir meninggi pada hari ini, sehingga kendaraan warga juga diparkir di halaman masjid maupun tepi jalan yang aman dari banjir.
Ia mengakui belum berniat mengungsi karena banjir hanya di halaman dan belum masuk ke rumah.
"Kalaupun mengungsi nanti ke masjid seperti banjir pada bulan Februari 2024," ujarnya.
Warga lainnya, Mashudi mengakui banjir sudah masuk ke dalam rumahnya namun dia tidak berniat mengungsi karena bisa menempati lantai dua.
Kebetulan rumahnya berada dekat jalan raya, sehingga masih ada akses mencari bahan makanan untuk dimasak. Karena saat banjir bulan Februari 2024 dengan ketinggian hingga leher orang dewasa dirinya bersama keluarga juga tidak mengungsi.
Banjir tidak hanya menggenangi rumah warga di Desa Wonorejo, termasuk jalan menuju kampung juga tergenang sehingga harus ditutup warga. Kantor Balai Desa Wonorejo dan sekolah dasar juga ikut terdampak.