Temanggung (ANTARA) - Sedikitnya delapan rumah mengalami rusak akibat diterjang angin kencang pada Sabtu (9/3) sore di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Toifur Hadi Wuryanto di Temanggung, Minggu, menyampaikan rumah rusak tersebut terjadi di tiga kecamatan, yakni Bulu, Temanggung dan Candiroto.
Ia menyampaikan pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi angin kencang di sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung.
"Angin kencang tersebut mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan atap rumah berterbangan," katanya.
Ia menyebutkan angin kencang tersebut terjadi di lima kecamatan, yakni di Temanggung, Bulu, Kaloran, Candiroto, dan Kandangan.
"Sampai hari ini kita belum selesai melakukan asesmen, karena kejadian sudah sore hari dan pada malam hari kita tarik teman-teman tim untuk beristirahat dan kita lanjutkan hari ini," katanya.
Ia menyampaikan kerusakan parah menimpa sebuah Taman Pendidikan Quran (TPQ) di Desa Danupayan, Kecamatan Bulu, kemudian rumah milik Didik di Desa Campursari, Kecamatan Bulu, atap rumahnya terbang dan mengenai atap rumah Supiah.
"Alhamdulillah, masyarakat bersama-sama kerja bakti untuk melakukan pembersihan material dan kami berusaha secepatnya untuk kolaborasi dengan instansi terkait untuk bersama-sama membantu masyarakat guna menangani dampak angin kencang tersebut," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, karena angin kencang bisa terjadi pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
Baca juga: BRI bantu korban bencana puting beliung di Sumedang
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Toifur Hadi Wuryanto di Temanggung, Minggu, menyampaikan rumah rusak tersebut terjadi di tiga kecamatan, yakni Bulu, Temanggung dan Candiroto.
Ia menyampaikan pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi angin kencang di sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung.
"Angin kencang tersebut mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan atap rumah berterbangan," katanya.
Ia menyebutkan angin kencang tersebut terjadi di lima kecamatan, yakni di Temanggung, Bulu, Kaloran, Candiroto, dan Kandangan.
"Sampai hari ini kita belum selesai melakukan asesmen, karena kejadian sudah sore hari dan pada malam hari kita tarik teman-teman tim untuk beristirahat dan kita lanjutkan hari ini," katanya.
Ia menyampaikan kerusakan parah menimpa sebuah Taman Pendidikan Quran (TPQ) di Desa Danupayan, Kecamatan Bulu, kemudian rumah milik Didik di Desa Campursari, Kecamatan Bulu, atap rumahnya terbang dan mengenai atap rumah Supiah.
"Alhamdulillah, masyarakat bersama-sama kerja bakti untuk melakukan pembersihan material dan kami berusaha secepatnya untuk kolaborasi dengan instansi terkait untuk bersama-sama membantu masyarakat guna menangani dampak angin kencang tersebut," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, karena angin kencang bisa terjadi pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
Baca juga: BRI bantu korban bencana puting beliung di Sumedang