Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati berharap kehadiran sejumlah investor yang membangun pabrik bisa menjadi salah satu solusi penanganan kemiskinan ekstrem karena menyediakan lapangan kerja baru, kata Penjabat Bupati Pati  Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro.

"Mudah-mudahan kehadiran PT Hwaseung Indonesia atau PT HWI 2 di Kecamatan Batangan, Pati, bisa menyerap tenaga kerja baru dalam jumlah banyak karena angka kemiskinan ekstrem di Pati mencapai 3.000-an," ujarnya saat rapat koordinasi pelaksanaan penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem Kabupaten Pati bersama mitra pembangunan di Pendopo Kabupaten Pati, Senin.

Ia juga meminta jajarannya untuk bekerja optimal guna menekan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati, karena targetnya tahun 2024 harus 0 persen.

Sementara upaya yang ditempuh oleh Pemkab Pati untuk menekan angka kemiskinan ekstrem, di antaranya melalui intervensi berbagai program pembangunan yang didanai APBD maupun Program Coorporate Social Responsibility (CSR) atau program tanggung jawab sosial perusahaan, Baznas, serta anggaran dari pusat.

Untuk meningkatkan kinerja masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD), maka Pemkab Pati juga memberikan piagam penghargaan terhadap OPD yang bekerja keras melakukan pendampingan penanganan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kabupaten Pati tahun 2023.

Diantaranya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, Bappeda Kabupaten Pati, Inspektorat Daerah Kabupaten Pati, Disperkim Kabupaten Pati, Disdukcapil Kabupaten Pati serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pati.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPERIDA) Pati Muhtar menambahkan rapat koordinasi ini untuk mengevaluasi penanganan ekstrem selama tahun 2022 berkolaborasi dengan mitra pembangunan untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem yang masih tersisa di tahun 2024.

"Harapannya pada akhir 2024 kondisi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati bisa 0 persen sesuai target Inpres nomor 4 tahun 2022," ujarnya.

Sesuai amanat Inpres nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kebijakan dari Pemerintah Pusat menargetkan daerah bisa menuntaskannya pada tahun 2024.

Ia optimistis target tersebut bisa tercapai, karena data tahun 2022 tercatat hingga 10.000-an kemiskinan ekstrem, setelah dilakukan pendampingan oleh semua OPD bekerja sama dengan camat dan desa akhirnya angkanya bisa turun menjadi 3.000-an," ujarnya.

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Pati, kata Jumani, masih tergolong lebih rendah, dibandingkan dengan tingkat kemiskinan provinsi maupun nasional.

Baca juga: Pj Gubernur: Kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah mulai menurun

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024