Semarang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Semarang, Jawa Tengah, menyiapkan layanan pembuatan paspor elektronik lembar polikarbonat yang mulai diterapkan pada Maret 2024.
"Imigrasi Semarang menjadi yang pertama melayani pembuatan paspor polikarbonat untuk wilayah Jawa Tengah," kata Kepala Imigrasi Semarang Guntur Sahat Hamonangan di Semarang, Senin.
Saat ini, lanjut dia, sedang disiapkan penyetingan alat cetak polikarbobat yang akan digunakan.
"Setelah ini akan dikirim blangko untuk paspor dari pusat," tambahnya.
Menurut dia, proses pembuatan paspor polikarbonat sama dengan paspor sebelumnya. Saat ini biaya pembuatan paspor polikarbonat juga masih sama sebesar Rp650 ribu, sementara untuk layanan percepatan paspor terdapat tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1 juta
Guntur mengatakan rata-rata kuota pemohon paspor di Imigrasi Semarang mencapai 300 orang per hari.
Pada paspor elektronik lembar polikarbonat itu, halaman biodata menggunakan bahan lebih kuat seperti plastik, sehingga tidak bisa terlipat.
Hal itu berbeda dengan paspor biasa dan paspor elektronik yang pada lembar halaman biodata dibuat dengan material kertas yang dilaminasi.
"Bahan polikarbonat memiliki ketahanan lebih bagus dan rata-rata sudah dipakai di negara-negara di Eropa," tambahnya.
"Imigrasi Semarang menjadi yang pertama melayani pembuatan paspor polikarbonat untuk wilayah Jawa Tengah," kata Kepala Imigrasi Semarang Guntur Sahat Hamonangan di Semarang, Senin.
Saat ini, lanjut dia, sedang disiapkan penyetingan alat cetak polikarbobat yang akan digunakan.
"Setelah ini akan dikirim blangko untuk paspor dari pusat," tambahnya.
Menurut dia, proses pembuatan paspor polikarbonat sama dengan paspor sebelumnya. Saat ini biaya pembuatan paspor polikarbonat juga masih sama sebesar Rp650 ribu, sementara untuk layanan percepatan paspor terdapat tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1 juta
Guntur mengatakan rata-rata kuota pemohon paspor di Imigrasi Semarang mencapai 300 orang per hari.
Pada paspor elektronik lembar polikarbonat itu, halaman biodata menggunakan bahan lebih kuat seperti plastik, sehingga tidak bisa terlipat.
Hal itu berbeda dengan paspor biasa dan paspor elektronik yang pada lembar halaman biodata dibuat dengan material kertas yang dilaminasi.
"Bahan polikarbonat memiliki ketahanan lebih bagus dan rata-rata sudah dipakai di negara-negara di Eropa," tambahnya.