Purbalingga (ANTARA) - Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan agenda wisata tahunan berupa Festival Gunung Slamet berhasil masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.

"KEN 2024 merupakan agenda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai upaya membangkitkan kegiatan daerah sekaligus strategi kolaborasi Kemenparekraf bersama pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata guna meningkatkan citra, pergerakan kebangkitan sektor pariwisata, serta ekonomi kreatif di Indonesia," kata Prayitno di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.

Pada tahun ketiga, kata dia, KEN 2024 kembali merangkum 110 acara unggulan yang telah dikurasi dari 252 acara usulan Dinas Pariwisata Provinsi se-Indonesia, salah satunya Festival Gunung Slamet yang diinisiasi oleh Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.

Setelah menjalani serangkaian proses seleksi mulai dari paparan hingga kurasi yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2023, lanjut dia, Festival Gunung Slamet yang telah digelar secara rutin hingga enam kali akhirnya ditetapkan oleh Kemenparekraf menjadi bagian KEN 2024.

"Satu hal yang membanggakan, di Jawa Tengah hanya ada empat kabupaten/kota yang masuk dalam KEN 2024, yakni Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara masing-masing satu kegiatan, Kota Semarang dengan dua kegiatan, serta Kota Solo dengan empat kegiatan," katanya.

Prayitno mengharapkan dengan terpilihnya Festival Gunung Slamet sebagai salah satu agenda KEN 2024 akan mampu memikat para wisatawan serta menimbulkan efek berkesinambungan bagi masyarakat, baik pelaku wisata, UMKM, pengusaha akomodasi wisata, pengusaha kuliner, dan pelaku jasa pariwisata lainnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Desa Serang Sugito menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga khususnya Dinporapar setempat yang telah mendukung kegiatan Festival Gunung Slamet sehingga bisa menjadi bagian dari KEN 2024.

"Festival Gunung Slamet VII rencananya akan kami gelar pada bulan Juli 2024 dengan berbagai kegiatan seperti Gelar Desa Wisata se-Purbalingga termasuk beragam kearifan lokal seperti tradisi pengambilan air Gunung Slamet dari mata air Tuk Sikopyah dan pentas seni tradisional maupun pentas musik Kabut Lembut Gunung Slamet," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024