Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut progres pembangunan Bandara Singkawang, Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) hampir jadi dengan prosentase mencapai 95 persen dan ditargetkan rampung tahun 2024.
"Progres bangunan mencapai 95 persen, hanya tinggal penyelesaian interior. Untuk runway sepanjang 1.400 meter sudah 100 persen selesai. Namun, ada perpanjangan menjadi 2.000 meter yang akan selesai dalam 1 sampai 2 bulan sehingga yang tadinya hanya bisa didarati pesawat ATR, nanti pesawat Airbus A320 sudah bisa mendarat disini," kata Menhub dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Menhub meninjau progres pembangunan Bandara Singkawang pada Minggu (28/1).
Dalam kunjungannya, Menhub mengecek sisi darat dan udara Bandara Singkawang, setelah pada Rabu (24/1) lalu, dilakukan penerbangan kalibrasi perdana dengan pesawat komersial PK-CAN B200GT Super King Air dari Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Pembangunan Bandara Singkawang dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan corporate social responsibility (CSR) dari para pengusaha lokal Singkawang.
"Banyak putra-putra Singkawang menjadi donatur untuk mengembangkan bandara ini, termasuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 2.000 meter," tutur Menhub.
Bandara Singkawang dibangun mulai 2019 sampai dengan 2023 dan ditargetkan beroperasi pada April 2024. Bandara itu memiliki runway sepanjang 1.400 meter x 30 meter, taxiway 200 meter x 18 meter, apron 100 meter x 50 meter, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan APBN.
Sementara, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 meter dibangun menggunakan dana CSR.
"Progres bangunan mencapai 95 persen, hanya tinggal penyelesaian interior. Untuk runway sepanjang 1.400 meter sudah 100 persen selesai. Namun, ada perpanjangan menjadi 2.000 meter yang akan selesai dalam 1 sampai 2 bulan sehingga yang tadinya hanya bisa didarati pesawat ATR, nanti pesawat Airbus A320 sudah bisa mendarat disini," kata Menhub dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Menhub meninjau progres pembangunan Bandara Singkawang pada Minggu (28/1).
Dalam kunjungannya, Menhub mengecek sisi darat dan udara Bandara Singkawang, setelah pada Rabu (24/1) lalu, dilakukan penerbangan kalibrasi perdana dengan pesawat komersial PK-CAN B200GT Super King Air dari Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Pembangunan Bandara Singkawang dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan corporate social responsibility (CSR) dari para pengusaha lokal Singkawang.
"Banyak putra-putra Singkawang menjadi donatur untuk mengembangkan bandara ini, termasuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 2.000 meter," tutur Menhub.
Bandara Singkawang dibangun mulai 2019 sampai dengan 2023 dan ditargetkan beroperasi pada April 2024. Bandara itu memiliki runway sepanjang 1.400 meter x 30 meter, taxiway 200 meter x 18 meter, apron 100 meter x 50 meter, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan APBN.
Sementara, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 meter dibangun menggunakan dana CSR.