Batang (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memandang perlu adanya modernisasi Pasar Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal di tengah dinamika pasar global dan teknologi digital.
"Perlu adanya terobosan dan keberanian untuk berinovasi. Salah satu kunci yang perlu diambil adalah modernisasi dan penataan ulang pasar agar memiliki daya tarik bagi pembeli dan pengunjung," kata Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa di Batang, Jawa Tengah, Kamis (25/1).
Menurut dia, Pasar Batang merupakan pusat ekonomi yang penting bagi masyarakat di sekitarnya.
Sebagai salah satu pusat pertumbuhan daerah, kata dia, Pasar Batang memegang peranan vital dalam memajukan perekonomian lokal.
"Namun, seperti banyak pasar tradisional lainnya, Pasar Batang dihadapkan pada tantangan dari digitalisasi perdagangan yang bisa mengancam kelangsungan dan pertumbuhannya," kata dia.
Ia mengatakan keluhan pedagang terhadap penurunan pendapatan karena berkurangnya jumlah pembeli menjadi salah satu isu yang muncul.
"Pasar yang semakin sepi menghadirkan tantangan nyata bagi para pedagang yang bergantung pada kegiatan jual dan beli di pasar itu. Oleh karena itu, upaya untuk mendorong modernisasi Pasar Batang perlu menjadi prioritas," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus perbaiki delapan pasar tradisional
Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas lokal untuk memastikan bahwa modernisasi pasar berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
Selain itu, kata dia, dengan memperkenalkan teknologi dan sistem manajemen yang lebih efisien, pedagang dapat meningkatkan produktivitas serta mengoptimalkan potensi pasar untuk mendukung kegiatan ekonomi di daerah itu.
"Peningkatan kualitas pasar uga dapat memicu peningkatan minat pembeli dan pengunjung yang pada gilirannya akan berdampak pada pendapatan pedagang," katanya.
Caswiyono Rusydie mengatakan sebagai aktor ekonomi yang sangat penting, pedagang di Pasar Batang harus ditingkatkan kesejahteraannya.
"Hal ini bisa dicapai melalui berbagai program pendampingan, pelatihan, dan pemberdayaan usaha bagi para pedagang. Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan memberikan akses yang lebih baik terhadap permodalan bagi para pedagang," katanya.
Menurut dia, pasar tradisional seperti Pasar Batang memang harus menghadapi berbagai perubahan dalam era digitalisasi perdagangan.
Namun, kata dia, dengan terobosan yang tepat dan komitmen untuk berinovasi maka pasar ini memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang.
"Dukungan yang kuat dari pemerintah, stakeholder bisnis, dan masyarakat lokal akan menjadi kunci dalam upaya untuk memajukan Pasar Batang dan memastikan bahwa pasar ini tetap relevan dan berkontribusi secara signifikan bagi ekonomi lokal," katanya.
Baca juga: Pasar Genuk bakal ditata ulang
Baca juga: Capres Ganjar blusukan di Pasar Kebonagung Boyolali
Baca juga: Dinas Perdagangan undang pedagang pasar menunggak retribusi
"Perlu adanya terobosan dan keberanian untuk berinovasi. Salah satu kunci yang perlu diambil adalah modernisasi dan penataan ulang pasar agar memiliki daya tarik bagi pembeli dan pengunjung," kata Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa di Batang, Jawa Tengah, Kamis (25/1).
Menurut dia, Pasar Batang merupakan pusat ekonomi yang penting bagi masyarakat di sekitarnya.
Sebagai salah satu pusat pertumbuhan daerah, kata dia, Pasar Batang memegang peranan vital dalam memajukan perekonomian lokal.
"Namun, seperti banyak pasar tradisional lainnya, Pasar Batang dihadapkan pada tantangan dari digitalisasi perdagangan yang bisa mengancam kelangsungan dan pertumbuhannya," kata dia.
Ia mengatakan keluhan pedagang terhadap penurunan pendapatan karena berkurangnya jumlah pembeli menjadi salah satu isu yang muncul.
"Pasar yang semakin sepi menghadirkan tantangan nyata bagi para pedagang yang bergantung pada kegiatan jual dan beli di pasar itu. Oleh karena itu, upaya untuk mendorong modernisasi Pasar Batang perlu menjadi prioritas," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus perbaiki delapan pasar tradisional
Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas lokal untuk memastikan bahwa modernisasi pasar berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
Selain itu, kata dia, dengan memperkenalkan teknologi dan sistem manajemen yang lebih efisien, pedagang dapat meningkatkan produktivitas serta mengoptimalkan potensi pasar untuk mendukung kegiatan ekonomi di daerah itu.
"Peningkatan kualitas pasar uga dapat memicu peningkatan minat pembeli dan pengunjung yang pada gilirannya akan berdampak pada pendapatan pedagang," katanya.
Caswiyono Rusydie mengatakan sebagai aktor ekonomi yang sangat penting, pedagang di Pasar Batang harus ditingkatkan kesejahteraannya.
"Hal ini bisa dicapai melalui berbagai program pendampingan, pelatihan, dan pemberdayaan usaha bagi para pedagang. Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan memberikan akses yang lebih baik terhadap permodalan bagi para pedagang," katanya.
Menurut dia, pasar tradisional seperti Pasar Batang memang harus menghadapi berbagai perubahan dalam era digitalisasi perdagangan.
Namun, kata dia, dengan terobosan yang tepat dan komitmen untuk berinovasi maka pasar ini memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang.
"Dukungan yang kuat dari pemerintah, stakeholder bisnis, dan masyarakat lokal akan menjadi kunci dalam upaya untuk memajukan Pasar Batang dan memastikan bahwa pasar ini tetap relevan dan berkontribusi secara signifikan bagi ekonomi lokal," katanya.
Baca juga: Pasar Genuk bakal ditata ulang
Baca juga: Capres Ganjar blusukan di Pasar Kebonagung Boyolali
Baca juga: Dinas Perdagangan undang pedagang pasar menunggak retribusi