Kota Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mencatat realisasi penerimaan Retribusi Pasar selama 2023 mencapai sebesar Rp2,9 miliar atau 82,94 persen dari target setahun.

"Realisasi pendapatan asli daerah dari Retribusi Pasar sebesar Rp2,9 miliar sehingga hampir mencapai target yang ditetapkan Rp3,5 miliar," kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Supriono di Pekalongan, Sabtu.

Menurut dia, penerimaan Retribusi Pasar memang mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 84,9 persen dari target Rp3,2 miliar.

"Secara umum, berkaitan dengan kondisi perekonomian di daerah baik di level pasar maupun pedagang kaki lima ini memang ada penurunan penarikan," katanya.

Meski penerimaan Retribusi Pasar pada 2023 tidak tercapai, namun Pemkot menargetkan pendapatan asli dari Retribusi Pasar pada tahun 2024 ini ditetapkan sebesar Rp4 miliar.



Ia mengatakan kenaikan target penerimaan Retribusi Pasar tersebut terkait dengan berlakunya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dimana kenaikannya secara rata-rata hingga 70 persen.

Berlakunya peraturan daerah itu, kata dia, berdasar hasil kajian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bersama Pemerintah Kota yang menetapkan adanya kenaikan retribusi daerah.

"Dengan kenaikan itu maka target dari Retribusi Pasar kembali dinaikkan secara signifikan," katanya.

Supriono mengatakan, pihaknya optimistis mampu mencapai target yang telah ditetapkan sebesar Rp4 miliar tersebut.

"Kami optimistis bisa mencapai target yang ditetapkan, apalagi Pasar Banjarsari yang baru dibangun akan mulai beroperasi Agustus 2024," katanya.


 

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024