Purbalingga (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto mengatakan sebanyak 114.432 anak berusia 0-7 tahun di wilayah itu menjadi sasaran sub pekan imunisasi nasional (PIN) Polio yang digelar pada 15 Januari 2024.

"Sub PIN dilaksanakan dengan memberikan imunisasi novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) kepada seluruh sasaran tanpa memandang status imunisasi sebelumnya," kata Jusi di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.

Menurut dia, kegiatan sub PIN Polio dilaksanakan dalam dua putaran dan masing-masing putaran selama 7 hari dan 5 hari sweeping dengan jarak minimal antarputaran adalah 1 bulan.


Dalam hal ini, putaran pertama dilaksanakan pada 15-24 Januari, sedangkan putaran kedua pada 19-25 Februari 2024.

Lebih lanjut, dia mengatakan target cakupan sub PIN Polio sekurang-kurangnya adalah 95 persen untuk masing-masing putaran.

"Pelaksanaan Sub PIN Polio didasari Surat Menteri Kesehatan RI, IM.02.03/Menkes/1051/2023, tertanggal 29 Desember 2023," katanya.

Ia mengatakan dalam surat tersebut disebutkan jika berdasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan risiko penularan, dapat dilakukan sub PIN putaran berikutnya atau mop-up.

Menurut dia, pelaksanaan sub PIN Polio tersebut menindaklanjuti kasus lumpuh layu akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Sebagai respons atas kasus lumpuh layu tersebut, kata dia, dilaksanakan imunisasi melalui sub PIN Polio sebanyak dua putaran di seluruh wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman

Dengan demikian, dilaksanakan respons imunisasi melalui pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional sebanyak dua putaran di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah, seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


"Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kelumpuhan, kecacatan seumur hidup, bahkan kematian. Alhamdulillah di Purbalingga tidak ditemukan kasus polio," katanya.

Ia mengatakan penularan penyakit polio melalui air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio.

Menurut dia, penyakit polio tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio.

"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk senantiasa melaksanakan pola hidup bersih dan sehat agar anak-anak kita terhindar dari penyakit polio maupun penyakit menular lainnya," kata Jusi.

Baca juga: Dinkes Temanggung imbau warga waspadai beberapa penyakit

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024