Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menargetkan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2025-2045 selesai bulan Agustus 2024.

"Ini masih ada proses lagi, masih panjang. Kemarin kan baru uji publik," kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta Budi Murtono di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Pada uji publik tersebut, pihaknya menerima masukan dari masyarakat yang nantinya akan dibawa ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

"Kemudian dibuat jadi rancangan perda, kemudian dibahas dengan DPRD, target kami bulan Agustus," katanya.

Sementara itu, terkait dengan upaya yang dilakukan agar target tercapai, salah satunya pendapatan asli daerah (PAD), dikatakannya, Pemkot Surakarta akan mencari sumber lain untuk retribusi menyusul ada beberapa sumber pendapatan retribusi daerah yang tidak boleh dipungut.

"Kayak retribusi pengujian kendaraan, tetap pengujian dilakukan tapi tidak boleh dipungut retribusi. Oleh karena itu, kami akan cari sumber-sumber lain untuk menutupi sumber yang tidak boleh dipungut," katanya.

Sebelumnya, pada Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Surakarta 2025-2045 di Hotel Solo Paragon, Jawa Tengah, Kamis Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan RPJPD tetap menginduk pada 17 prioritas pembangunan yang dicanangkannya.

Terkait hal itu, hari ini ia kembali mengkonfirmasi salah satu program yang dilaksanakan oleh Kota Surakarta yakni penerapan smart farming atau pertanian berbasis digital.

"Itu belum teraplikasi di Solo, di Solo kan nggak ada lahan pertanian," katanya.

Bahkan, ia terus menyosialisasikan program tersebut ke berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Sragen.

"Kemarin di Sragen saya sampaikan terus, ketika ketemu petani-petani ya, tapi itu nanti lain kali ya dibahas. Yang pasti Solo menyediakan SDM-nya saja seperti yang saya jelaskan kemarin," katanya.

Baca juga: Wali Kota Surakarta minta RPJPD menginduk 17 prioritas pembangunan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024