Semarang (ANTARA) - PT Pos Indonesia mulai menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk periode Desember 2023 bagi warga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Kamis menyebutkan distribusi CPB di Labuan Bajo diberikan kepada 1.027 penerima bantuan pangan (PBP).
Warga penerima bantuan itu tersebar di empat desa dan kelurahan, yakni 202 PBP di Desa Batu Cermin, 338 PBP di Desa Gorontalo, kemudian di Kelurahan Labuan Bajo 252 PBP, dan di Kelurahan Wae Kelambu 235 PBP.
Presiden RI Joko Widodo hadir langsung menyerahkan bantuan pangan di Gudang Bulog Baru Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (4/12) lalu.
"Setiap penerima bantuan pangan akan mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram yang diberikan langsung berdasarkan nama keluarga penerima manfaat," katanya.
Pada tahun ini, Pos Indonesia dipercaya untuk membantu penyaluran bantuan pangan beras di NTT, di antaranya tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat dengan total penerima sebanyak 914.019 PBP.
Periode Desember 2023, terdapat 147.921 PBP yang terdiri atas 53.280 PBP di Kabupaten Manggarai, 53.113 PBP di Manggarai Timur, dan 41.528 PBP di Manggarai Barat.
Jumlah penerima bantuan beras periode Desember 2023 mengalami penambahan, dari data sebelumnya. Penambahan tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis mengatakan bahwa Pos Indonesia berkomitmen mendistribusikan bantuan beras pemerintah sesuai jadwal dan tepat sasaran dengan mengerahkan SDM dan armada yang dimiliki.
Untuk memastikan distribusi beras tepat sasaran, Pos Indonesia menggunakan platform "digital face recognition" dan "geo tagging" yang semua proses distribusi tersebut bisa dicek secara real time melalui dashboard.
"Kami juga telah berhasil mendistribusikan bantuan pangan beras ini di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia," kata Arifin.
Pos Indonesia, kata dia, selalu berkoordinasi dengan Bulog dan pemerintah daerah dalam pendistribusian beras tersebut, termasuk memberikan jaminan penggantian jika ditemukan terdapat beras yang tidak layak konsumsi dan kurang jumlah.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga berkesempatan sempat mengecek Gudang Bulog di Labuan Bajo dan memastikan akan terus melanjutkan program CBP pada tahun 2024, dengan tahap awal untuk periode Januari-Maret 2024.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Kamis menyebutkan distribusi CPB di Labuan Bajo diberikan kepada 1.027 penerima bantuan pangan (PBP).
Warga penerima bantuan itu tersebar di empat desa dan kelurahan, yakni 202 PBP di Desa Batu Cermin, 338 PBP di Desa Gorontalo, kemudian di Kelurahan Labuan Bajo 252 PBP, dan di Kelurahan Wae Kelambu 235 PBP.
Presiden RI Joko Widodo hadir langsung menyerahkan bantuan pangan di Gudang Bulog Baru Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (4/12) lalu.
"Setiap penerima bantuan pangan akan mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram yang diberikan langsung berdasarkan nama keluarga penerima manfaat," katanya.
Pada tahun ini, Pos Indonesia dipercaya untuk membantu penyaluran bantuan pangan beras di NTT, di antaranya tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat dengan total penerima sebanyak 914.019 PBP.
Periode Desember 2023, terdapat 147.921 PBP yang terdiri atas 53.280 PBP di Kabupaten Manggarai, 53.113 PBP di Manggarai Timur, dan 41.528 PBP di Manggarai Barat.
Jumlah penerima bantuan beras periode Desember 2023 mengalami penambahan, dari data sebelumnya. Penambahan tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis mengatakan bahwa Pos Indonesia berkomitmen mendistribusikan bantuan beras pemerintah sesuai jadwal dan tepat sasaran dengan mengerahkan SDM dan armada yang dimiliki.
Untuk memastikan distribusi beras tepat sasaran, Pos Indonesia menggunakan platform "digital face recognition" dan "geo tagging" yang semua proses distribusi tersebut bisa dicek secara real time melalui dashboard.
"Kami juga telah berhasil mendistribusikan bantuan pangan beras ini di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia," kata Arifin.
Pos Indonesia, kata dia, selalu berkoordinasi dengan Bulog dan pemerintah daerah dalam pendistribusian beras tersebut, termasuk memberikan jaminan penggantian jika ditemukan terdapat beras yang tidak layak konsumsi dan kurang jumlah.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga berkesempatan sempat mengecek Gudang Bulog di Labuan Bajo dan memastikan akan terus melanjutkan program CBP pada tahun 2024, dengan tahap awal untuk periode Januari-Maret 2024.