Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengoptimalkan Sungai Waru sebagai salah satu langkah penanggulangan banjir di wilayah Genuk, Pedurungan, dan Semarang Timur yang akan dilakukan pada 2024.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Senin, mengatakan bahwa pengoptimalan Sungai Waru merupakan rencana penanggulangan banjir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sungai Waru adalah aliran dari saluran air di wilayah Gayamsari, Sawah Besar, dan Pedurungan yang bermuara ke Sungai Tenggang yang selama ini kerap menyebabkan banjir di wilayah sekitarnya.

"Kemarin, Pak Menteri PUPR menugaskan membuat DED (detail engineering design). Harapan saya bisa selesai secepatnya dan mulai dikerjakan agar banjir di Genuk dan Semarang Timur bisa teratasi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.

Dengan optimalisasi Sungai Waru, ia mengharapkan bisa mengurangi beban di Sungai Tenggang, apalagi nantinya akan diikuti dengan beberapa anak sungai dan rumah pompa, seperti Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo.

"Nanti akan dioptimalkan beberapa anak sungai ini untuk masuk ke Sungai Waru ataupun Kandang Kebo, kemudian diteruskan di Banjir Kanal Timur (BKT) karena di sana ada pompa juga," katanya.

Untuk mengoptimalkan Sungai Waru, kata dia, harus dibuat sudetan untuk wilayah Gayamsari dan sekitar Sawah Besar agar air bisa dikendalikan dengan polder dan pompa, seperti di Semarang Barat melalui Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) dan Semarang Tengah melalui Sungai Semarang.

"Makanya, sungai dan pompa di Waru ini akan dioptimalkan. Nantinya, akan dibuat sudetan lalu diarahkan ke BKT, agar beban Sungai Tenggang berkurang," tuturnya.

Dengan adanya optimalisasi tersebut, lanjut dia, pekerjaan rumah Pemkot Semarang untuk mengentaskan banjir bisa merata, terutama di wilayah Genuk, Tlogosari, Muktiharjo Kidul dan Lor, dan Pedurungan.

Sementara ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah mengoperasikan 11 unit pompa portabel, yakni empat pompa di Sungai Tenggang, dua di Sungai Sringin, tiga di Terboyo, dan sisanya disebar, salah satunya di Gebang Sari.

"Kemarin juga disampaikan Pak Menteri, pompa yang ada di Sringin dan Tenggang targetnya selesai diperbaiki 5 Desember nanti. Sementara saat perbaikan di-'support' 11 pompa portabel," katanya.

Pada pekan lalu, sejumlah wilayah di Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari, Semarang sempat tergenang banjir setelah hujan deras semalam yang disebabkan tidak optimalnya Rumah Pompa Sungai Tenggang dan Sringin.

Saat banjir beberapa waktu lalu, kondisi Rumah Pompa Tenggang dari total enam unit pompa terdapat tiga unit yang rusak dan di Rumah Pompa Sringin dari total lima unit pompa ada dua unit yang kondisinya rusak.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024