Magelang (ANTARA) - Museum dan Cagar Budaya (MCB) Warisan Dunia Borobudur bakal menggelar berbagai kegiatan untuk merayakan status sebagai situs Warisan Dunia yang sudah disandang Candi Borobudur sejak 32 tahun lalu.
"Rangkaian kegiatan yang bertajuk Argya Abidhaya ini berlangsung mulai 4-10 Desember 2023," kata Koordinator MCB Warisan Budaya Borobudur Wiwit Kasiyati di Magelang, Minggu.
Argya Abidhaya diambil dari Bahasa Sansekerta, artinya perayaan pada keluhuran budaya. Kegiatan seni budaya ini akan melibatkan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur. Agar mereka turut andil dalam merayakan hari penetapan kompleks Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia.
Ia mengutarakan, kegiatan seni dan budaya ini melibatkan masyarakat di kawasan Borobudur. Sebab, budaya masyarakat merupakan lanskap budaya sebagai satu atribut yang harus dilestarikan.
Dengan demikian, tidak hanya Candi Borobudur saja yang dimanfaatkan, tetapi seni dan budaya masyarakat sekitarnya. Sehingga dapat diselaraskan pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
Peringatan sebetulnya jatuh pada 13 Desember 2023. Namun, perayaannya digelar mulai 4-10 Desember 2023. Kegiatan seni dan budaya ini terbagi menjadi tiga kegiatan di dua lokasi. Lokasi utama di area Aksobya Candi Borobudur. Kemudian lokasi kedua berada di Lapangan Randu Alas, Desa Tuksongo.
Program Director Altiyanto Henryawan mengatakan, perayaan ini menjadi sebuah ungkapan syukur dan suka cita usai kompleks Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia. Tidak hanya MCB, tapi masyarakat juga ikut ambil bagian atas keberadaan Candi Borobudur.
Program ini, katanya, sentuhannya tidak hanya sebagai wujud pelestarian dan pemanfaatan candi. Tapi juga pemajuan serta pengembangan candi.
"Kegiatan yang diselenggarakan, didesain dan mengaktualisasikan cagar budaya Candi Borobudur," katanya.
Dia menyebutkan, tiga kegiatan itu antara lain Pasaraya Mbuduran. Lokasinya di Lapangan Randu Alas, Desa Tuksongo mulai 4-10 Desember 2023. Yang menghadirkan produk kuliner dan kriya potensi dari 23 desa binaan MCB. 20 desa di Kecamatan Borobudur dan 3 desa di Kecamatan Mungkid.
Selain itu, ada juga aneka produk kuliner lokal yang langka dari para perajin kuliner Borobudur, Magelang, Muntilan, dan Jogja. Serta barang-barang antik dan lawas dari komunitas penjual barang lawasan.
"Kegiatan ini akan bekerja sama dengan komunitas Pasar Kangen Yogyakarta dan Pasar Budaya Borobudur," jelasnya.
Kemudian, kegiatan kedua adalah Nritya atau pagelaran seni dengan mengusung parade pertunjukan tari dan musik. Karya tari dan musik yang akan ditampilkan bertemakan sejarah lampau keluhuran nusantara.
Dalam kegiatan ini, katanya, akan memberdayakan sanggar-sanggar desa binaan MCB. Serta melibatkan seniman dan kelompok seni dari SMKI Ygyakata, Surakarta, Prambanan, dan Temanggung. Kegiatan tersebut berlangsung pada 9-10 Desember 2023 di Taman Aksobya Borobudur.
Lalu, kegiatan terakhir adalah Baswara atau pertunjukan tata cahaya di venue Taman Aksobya Borobudur pada 9-10 Desember 2023. Kegiatan ini merupakan pertunjukan instalasi cahaya yang juga akan digunakan sebagai background kegiatan pagelaran seni.
Ia menjelaskan, instalasi cahaya dapat menjadi daya tarik utama. Sebab, Candi Borobudur tidak hanya akan menjadi background pertunjukan seni, tapi dapat menjadi poin penting dalam pertunjukan tata cahaya ini. Pertunjukan ini didesain oleh seniman cahaya dan visual dari Yogyakarta dan Bali.
Baca juga: MBMI targetkan 500 peserta Pabbajja Samanera Candi Borobudur
"Rangkaian kegiatan yang bertajuk Argya Abidhaya ini berlangsung mulai 4-10 Desember 2023," kata Koordinator MCB Warisan Budaya Borobudur Wiwit Kasiyati di Magelang, Minggu.
Argya Abidhaya diambil dari Bahasa Sansekerta, artinya perayaan pada keluhuran budaya. Kegiatan seni budaya ini akan melibatkan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur. Agar mereka turut andil dalam merayakan hari penetapan kompleks Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia.
Ia mengutarakan, kegiatan seni dan budaya ini melibatkan masyarakat di kawasan Borobudur. Sebab, budaya masyarakat merupakan lanskap budaya sebagai satu atribut yang harus dilestarikan.
Dengan demikian, tidak hanya Candi Borobudur saja yang dimanfaatkan, tetapi seni dan budaya masyarakat sekitarnya. Sehingga dapat diselaraskan pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
Peringatan sebetulnya jatuh pada 13 Desember 2023. Namun, perayaannya digelar mulai 4-10 Desember 2023. Kegiatan seni dan budaya ini terbagi menjadi tiga kegiatan di dua lokasi. Lokasi utama di area Aksobya Candi Borobudur. Kemudian lokasi kedua berada di Lapangan Randu Alas, Desa Tuksongo.
Program Director Altiyanto Henryawan mengatakan, perayaan ini menjadi sebuah ungkapan syukur dan suka cita usai kompleks Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia. Tidak hanya MCB, tapi masyarakat juga ikut ambil bagian atas keberadaan Candi Borobudur.
Program ini, katanya, sentuhannya tidak hanya sebagai wujud pelestarian dan pemanfaatan candi. Tapi juga pemajuan serta pengembangan candi.
"Kegiatan yang diselenggarakan, didesain dan mengaktualisasikan cagar budaya Candi Borobudur," katanya.
Dia menyebutkan, tiga kegiatan itu antara lain Pasaraya Mbuduran. Lokasinya di Lapangan Randu Alas, Desa Tuksongo mulai 4-10 Desember 2023. Yang menghadirkan produk kuliner dan kriya potensi dari 23 desa binaan MCB. 20 desa di Kecamatan Borobudur dan 3 desa di Kecamatan Mungkid.
Selain itu, ada juga aneka produk kuliner lokal yang langka dari para perajin kuliner Borobudur, Magelang, Muntilan, dan Jogja. Serta barang-barang antik dan lawas dari komunitas penjual barang lawasan.
"Kegiatan ini akan bekerja sama dengan komunitas Pasar Kangen Yogyakarta dan Pasar Budaya Borobudur," jelasnya.
Kemudian, kegiatan kedua adalah Nritya atau pagelaran seni dengan mengusung parade pertunjukan tari dan musik. Karya tari dan musik yang akan ditampilkan bertemakan sejarah lampau keluhuran nusantara.
Dalam kegiatan ini, katanya, akan memberdayakan sanggar-sanggar desa binaan MCB. Serta melibatkan seniman dan kelompok seni dari SMKI Ygyakata, Surakarta, Prambanan, dan Temanggung. Kegiatan tersebut berlangsung pada 9-10 Desember 2023 di Taman Aksobya Borobudur.
Lalu, kegiatan terakhir adalah Baswara atau pertunjukan tata cahaya di venue Taman Aksobya Borobudur pada 9-10 Desember 2023. Kegiatan ini merupakan pertunjukan instalasi cahaya yang juga akan digunakan sebagai background kegiatan pagelaran seni.
Ia menjelaskan, instalasi cahaya dapat menjadi daya tarik utama. Sebab, Candi Borobudur tidak hanya akan menjadi background pertunjukan seni, tapi dapat menjadi poin penting dalam pertunjukan tata cahaya ini. Pertunjukan ini didesain oleh seniman cahaya dan visual dari Yogyakarta dan Bali.
Baca juga: MBMI targetkan 500 peserta Pabbajja Samanera Candi Borobudur