Semarang (ANTARA) - Gelaran tahunan Semarang Great Sale (Semargres) 2023 yang berlangsung selama sebulan penuh mulai 1-30 November 2023 berhasil membukukan transaksi senilai Rp254 miliar dan digelar untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Kamis, mengapresiasi capaian dalam penyelenggaraan Semargres tahun ini meski tidak sebesar tahun lalu.
"Ini merupakan upaya men-'support' perekonomian di Kota Semarang," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, usai menghadiri pengundian hadiah Semargres 2023 di Mal The Park Semarang.
Diakuinya, penyelenggaraan Semargres kali ini membutuhkan banyak evaluasi, mengingat Semargres berlangsung akhir tahun sedangkan para pelaku usaha dan perhotelan pastinya punya event sendiri di penghujung tahun.
Tak hanya itu, kata dia, Pemerintah Kota Semarang akhir tahun ini juga tengah gencar mengejar pendapatan asli daerah (PAD) sektor pajak sehingga diskon pajak yang diberikan kepada hotel dan restoran tidak maksimal.
"Tahun lalu, diskon pajak yang kami berikan di Semargres bisa mencapai 40 persen. Namun, karena kali ini Semargres berlangsung pada akhir tahun, kami masih harus mengejar pendapatan sehingga diskon hanya bisa diberikan sekitar 20-30 persen saja. Ini sangat mempengaruhi," katanya.
Meski demikian, Ita tetap mengapresiasi bahwa penyelenggaraan Semargres 2023 secara keseluruhan sudah cukup baik dengan capaian nilai transaksi juga cukup besar mencapai Rp254 miliar.
"Tahun depan harapannya bisa dipersiapkan dengan lebih baik dan jauh-jauh hari. Akan kami lakukan konsolidasi antara Pemerintah Kota Semarang, Kadin, dan asosiasi-asosiasi," paparnya.
Ita juga berharap agar penyelenggaraan Semargres 2024 dilakukan saat "low session" antara Mei hingga Juni sehingga bisa mendapatkan diskon pajak yang lebih besar dari pemerintah.
"Harus mencari waktu yang tepat, tidak mendekati 'high session' seperti saat ini. Kemarin karena mepet juga publikasi agak kurang. Padahal event ini salah satu upaya men-support perekonomian di Kota Semarang," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Semarang Great Sale 2023 Ade Pramudito mengakui capaian transaksi Semargres pada tahun ini turun dari Semargres 2022 yang mencapai Rp353 miliar, atau selisih sekitar Rp100 miliar.
"Ini karena Semargres terlaksana pada akhir tahun sehingga asosiasi maupun perhotelan sudah punya program sendiri sehingga tidak bisa 'all out'," katanya.
Kemudian, kata dia, saat ini Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang sedang mengejar target pendapatan sehingga diskon pajak yang diberikan tidak sebesar tahun lalu.
Jadi, banyak hotel dan restoran yang tidak bisa memberikan diskon besar juga ke pelanggan, padahal sektor usaha yang meraup transaksi paling banyak masih didominasi hotel dan restoran.
"Tahun lalu justru yang paling besar dari pasar tradisional. Namun tahun ini tidak sebesar sebelumnya. Secara makro memang perekonomian sedang lesu, terutama berdampak pada pengusaha," katanya.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Kamis, mengapresiasi capaian dalam penyelenggaraan Semargres tahun ini meski tidak sebesar tahun lalu.
"Ini merupakan upaya men-'support' perekonomian di Kota Semarang," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, usai menghadiri pengundian hadiah Semargres 2023 di Mal The Park Semarang.
Diakuinya, penyelenggaraan Semargres kali ini membutuhkan banyak evaluasi, mengingat Semargres berlangsung akhir tahun sedangkan para pelaku usaha dan perhotelan pastinya punya event sendiri di penghujung tahun.
Tak hanya itu, kata dia, Pemerintah Kota Semarang akhir tahun ini juga tengah gencar mengejar pendapatan asli daerah (PAD) sektor pajak sehingga diskon pajak yang diberikan kepada hotel dan restoran tidak maksimal.
"Tahun lalu, diskon pajak yang kami berikan di Semargres bisa mencapai 40 persen. Namun, karena kali ini Semargres berlangsung pada akhir tahun, kami masih harus mengejar pendapatan sehingga diskon hanya bisa diberikan sekitar 20-30 persen saja. Ini sangat mempengaruhi," katanya.
Meski demikian, Ita tetap mengapresiasi bahwa penyelenggaraan Semargres 2023 secara keseluruhan sudah cukup baik dengan capaian nilai transaksi juga cukup besar mencapai Rp254 miliar.
"Tahun depan harapannya bisa dipersiapkan dengan lebih baik dan jauh-jauh hari. Akan kami lakukan konsolidasi antara Pemerintah Kota Semarang, Kadin, dan asosiasi-asosiasi," paparnya.
Ita juga berharap agar penyelenggaraan Semargres 2024 dilakukan saat "low session" antara Mei hingga Juni sehingga bisa mendapatkan diskon pajak yang lebih besar dari pemerintah.
"Harus mencari waktu yang tepat, tidak mendekati 'high session' seperti saat ini. Kemarin karena mepet juga publikasi agak kurang. Padahal event ini salah satu upaya men-support perekonomian di Kota Semarang," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Semarang Great Sale 2023 Ade Pramudito mengakui capaian transaksi Semargres pada tahun ini turun dari Semargres 2022 yang mencapai Rp353 miliar, atau selisih sekitar Rp100 miliar.
"Ini karena Semargres terlaksana pada akhir tahun sehingga asosiasi maupun perhotelan sudah punya program sendiri sehingga tidak bisa 'all out'," katanya.
Kemudian, kata dia, saat ini Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang sedang mengejar target pendapatan sehingga diskon pajak yang diberikan tidak sebesar tahun lalu.
Jadi, banyak hotel dan restoran yang tidak bisa memberikan diskon besar juga ke pelanggan, padahal sektor usaha yang meraup transaksi paling banyak masih didominasi hotel dan restoran.
"Tahun lalu justru yang paling besar dari pasar tradisional. Namun tahun ini tidak sebesar sebelumnya. Secara makro memang perekonomian sedang lesu, terutama berdampak pada pengusaha," katanya.