Banyumas (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto membangun sinergi dengan 41 kader JKN untuk mengoptimalkan pengumpulan atau kolekting iuran bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto  Unting Patri Wicaksono Pribadi menjelaskan bahwa Kader JKN merupakan individu yang bekerja sama sebagai mitra BPJS Kesehatan berdasarkan hubungan kemitraan yang menjalankan sebagian fungsi BPJS Kesehatan dalam suatu wilayah tertentu.

Saat ini, Kader JKN di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto tersebar di tiga kabupaten, antara lain 20 orang di Kabupaten Banyumas, 12 orang di Kabupaten Purbalingga, dan 9 orang di Kabupaten Cilacap.

“Kader JKN BPJS Kesehatan menjalankan tiga fungsi utama, yaitu fungsi edukasi dan pengingat iuran, fungsi sosialisasi, serta fungsi pemberi informasi dan pendampingan kepada peserta binaan. Peserta binaan adalah peserta JKN yang akan dibina oleh Kader JKN adalah masyarakat desa yang sudah menjadi peserta mandiri dan memiliki tunggakan iuran,” kata Unting pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Kader JKN.

Menurut Unting, keberadaan Kader JKN ini juga turut menjaga kesinambungan finansial Program JKN. Tidak hanya kolekting iuran, Kader JKN juga meningkatkan keaktifan kepesertaan peserta mandiri atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

“Tentunya sebagai mitra BPJS Kesehatan, kami akan memberikan imbal jasa kepada Kader JKN sesuai dengan hak dan kewajiban yang telah disepakati. Kami mengajak Kader JKN untuk selalu bersemangat, berjalan beriringan dengan BPJS Kesehatan untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan Program JKN,” pungkas Unting.

Heny Turyati (50), salah satu Kader JKN wilayah Kabupaten Cilacap yang telah bermitra dengan BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto sejak tahun 2018 menceritakan perjuangannya menjadi Kader JKN dengan sepenuh hati.

“Menjadi Kader JKN bagi saya merupakan suatu ibadah serta sarana untuk berkegiatan sosial secara aktif. Tentunya dengan menjadi Kader JKN saya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat khususnya peserta JKN,” ujar Heny dengan mata berbinar.

Heny juga merupakan salah satu dari 20 Kader JKN Terbaik Triwulan III Tahun 2023 di Seluruh Indonesia. Prestasinya ini menjadikan dirinya lebih bersemangat lagi untuk bertemu dengan peserta binaannya. Ia pun memberikan ­kiat-kiat bagaimana untuk selalu memberikan layanan terbaik untuk peserta JKN.

“Saya menganggap peserta JKN itu sebagai teman dan keluarga saya sendiri. Saya senang sekali kalau ada peserta JKN yang menyambut saya dengan hangat sehingga saya bisa memberikan edukasi tentang iuran dan kepesertaan Program JKN dengan baik,” tuturnya.

Heny juga menyampaikan dirinya selalu berusaha untuk mempertanggungjawabkan pelaporan kunjungannya kepada BPJS Kesehatan sesuai yang telah dipersyaratkan.

“Saya harus teliti dalam memberikan kelengkapan laporan kunjungan ke peserta binaan saya kepada BPJS Kesehatan, seperti aktivitas pelaporan kunjungan, bukti kunjungan, dan bukti bayar peserta JKN,” ungkapnya.

Menurutnya penting untuk melihat terlebih dahulu bagaimana sifat dan karakter peserta JKN yang dikunjungi. Hal ini sejalan dengan seorang Kader JKN dari Kabupaten Purbalingga, Akhmad Prasetya (47) yang selalu berusaha membangun komunikasi yang baik dengan peserta JKN.

“Saya berupaya untuk memberikan edukasi kepada peserta JKN yang tadinya enggan membayar iuran menjadi terbuka hatinya untuk melakukan pembayaran iuran. Pertama-tama saya memperkenalkan diri terlebih dahulu agar peserta merasa nyaman dengan saya. Setelah itu saya melakukan pendekatan dan menyosialisasikan tentang Program JKN,” kata Akhmad.

Profesinya sebagai Kader JKN merupakan pekerjaan utama Akhmad saat ini. Ia berharap dirinya dapat menjadi Kader JKN lagi di tahun mendatang.

“Saya merasa senang apabila peserta JKN merasa terbantu dengan kehadiran Kader JKN. Hal ini yang membuat saya terus ingin berkontribusi untuk sustainabilitas Program JKN,” ujar Akhmad. ***


Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024