Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali M Said Hidayat mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dengan menjalankan cara-cara yang baik sehingga berjalan seperti biasa jujur dan adil (jurdil) di wilayah ini.

"Kami ajak masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang akan datang dengan cara yang baik-baik, sehingga berjalan dengan tertib dan aman seperti tahun-tahun sebelumnya," kata M Said Hidayat, di Boyolali, Jumat.

M Said Hidayat mengatakan terkait isi TikTok seorang berseragam ASN yang beredar beberapa waktu lalu, dirinya tidak tahu menahu dan tidak pernah memerintahkan kepada pegawai negeri sipil. Namun, kondisi ASN hingga saat ini, tetap netral pada pemilu mendatang.

"Mari kita sukseskan Pemilu 2024 mendatang, kita dukung dan memilih pemimpin yang terbaik untuk negeri ini," kata M Said.

Sementara itu, politikus senior yang juga Dewan Kehormatan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali Seno Kusumoarjo mengatakan pihaknya melihat persiapan Pemilu 2024 khusus Boyolali dilihat sejauh ini, untuk kepolisian, Kodim atau TNI termasuk ASN masih sangat netral. Pihaknya berharap polisi, TNI dan ASN tetap netral.

"Kami masih yakin di wilayah Jateng, khususnya Boyolali masih netral untuk Pemilu 2024. Saya tidak khawatir mereka pasti netral dalam Pemilu 2024," kata Seno.

Menurut Seno pada politik tahun ini, khususnya Boyolali sudah banyak masyarakat yang cerdas untuk menentukan pilihannya.

Selain itu, Seno juga tidak menggubris terkait adanya serangan politik melalui media sosial (medsos) jenis TikTok oleh seseorang berseragam ASN baru-baru ini. Masyarakat sekarang itu, sudah pada cerdas dalam menentukan pilihannya. Kalau ada tuduhan, di Boyolali yang bilang ASN tidak netral, biasanya itu, partai sebelah yang susah masuk ke Boyolali.

"Terkait hal itu, pihaknya juga langsung menanyakan Bupati terkait isu arahan ASN untuk memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang," katanya.

Hal itu, sudah ditanyakan ke Pak Bupati, beliau menjawab, bupati tidak pernah mengarahkan atau perintah ASN memilih ke Pak Ganjar. Bahkan, ASN tersebut tidak dikenalnya, bisa saja itu, bukan ASN di Boyolali, kalau baju bisa dibeli dimana saja, atau bisa juga pinjam.

Dia mengunggah di media sosial tersebut adalah bagian dari orang berpendapat dalam demokrasi. Namun, pihaknya meminta bahwa dalam berdemokrasi jangan sampai melakukan praktek yang kotor dalam pemilu mendatang.

Dia mengatakan, dengan berseragam ASN tersebut seharusnya profesi yang dapat mengedukasi terhadap masyarakat, bukannya membuat keruh masyarakat dalam pemilu mendatang.

Menurut dia, seharusnya berseragam ASN justru dapat mengedukasi masyarakat, bukan malah mempengaruhi suasana di masyarakat. Namun, PDIP Boyolali tetap tenang-tenang saja, yang terpenting target kursi DPRD kabupaten dapat dicapai pemilu mendatang.

Baca juga: Tiga lokasi kampus Muhammadiyah yang siap gelar dialog publik capres-cawapres

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024