Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas memastikan stok beras untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) maupun bantuan pangan di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, masih mencukupi kebutuhan.
"Stok sangat cukup, per hari ini masih ada 10.150 ton. Artinya, sangat cukup untuk mem-backup kegiatan bantuan pangan maupun kegiatan SPHP," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan di sela kegiatan peresmian Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas "Bawor Mart" di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Senin.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika stok beras tersebut dirasa masih kurang, maka pihaknya akan mengajukan kembali penambahan stok kepada Kantor Pusat Perum Bulog.
Menurut dia, pihaknya terus memasifkan kegiatan SPHP di seluruh jaringan Bulog Banyumas seperti Rumah Pangan Kita (RPK) dan pasar tradisional maupun modern untuk memastikan ketersediaan beras kualitas medium tersebut bisa terjangkau serta dapat diakses oleh masyarakat di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
"Kami telah menyalurkan 8.838 ton beras untuk SPHP sejak Januari 2023 hingga 10 November. Harga beras SPHP dari pedagang ke konsumen sebesar Rp10.900/kg," katanya.
Terkait dengan penyaluran bantuan pangan, Rasiwan mengatakan hingga hari Senin ini untuk alokasi November sudah berjalan 64 persen dan ditargetkan selesai pada 17 November 2023.
Menurut dia, bantuan pangan tersebut ditujukan kepada 242.600 keluarga penerima manfaat yang tersebar di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara, masing-masing sebanyak 10 kilogram.
"Ini juga sedikit banyak untuk mengendalikan harga beras dan juga kecukupan masyarakat khususnya yang terdaftar menjadi penerima bantuan itu, sehingga mereka tidak mengeluarkan biaya untuk pembelian beras," kata Rasiwan.
Baca juga: Jawa Tengah surplus beras 2,41 juta ton saat kemarau panjang
"Stok sangat cukup, per hari ini masih ada 10.150 ton. Artinya, sangat cukup untuk mem-backup kegiatan bantuan pangan maupun kegiatan SPHP," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan di sela kegiatan peresmian Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas "Bawor Mart" di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Senin.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika stok beras tersebut dirasa masih kurang, maka pihaknya akan mengajukan kembali penambahan stok kepada Kantor Pusat Perum Bulog.
Menurut dia, pihaknya terus memasifkan kegiatan SPHP di seluruh jaringan Bulog Banyumas seperti Rumah Pangan Kita (RPK) dan pasar tradisional maupun modern untuk memastikan ketersediaan beras kualitas medium tersebut bisa terjangkau serta dapat diakses oleh masyarakat di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
"Kami telah menyalurkan 8.838 ton beras untuk SPHP sejak Januari 2023 hingga 10 November. Harga beras SPHP dari pedagang ke konsumen sebesar Rp10.900/kg," katanya.
Terkait dengan penyaluran bantuan pangan, Rasiwan mengatakan hingga hari Senin ini untuk alokasi November sudah berjalan 64 persen dan ditargetkan selesai pada 17 November 2023.
Menurut dia, bantuan pangan tersebut ditujukan kepada 242.600 keluarga penerima manfaat yang tersebar di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara, masing-masing sebanyak 10 kilogram.
"Ini juga sedikit banyak untuk mengendalikan harga beras dan juga kecukupan masyarakat khususnya yang terdaftar menjadi penerima bantuan itu, sehingga mereka tidak mengeluarkan biaya untuk pembelian beras," kata Rasiwan.
Baca juga: Jawa Tengah surplus beras 2,41 juta ton saat kemarau panjang