Solo (ANTARA) - Tokoh publik Bambang Haryo Soekartono (BHS) selaku pendiri BHS Peduli ikut ambil bagian pada kemajuan Wayang Orang Sriwedari Solo dengan memberikan bantuan berupa uang pembinaan dan perlengkapan gedung.
Ditemui saat menyaksikan wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Senin malam, Bambang mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Wayang Dunia tanggal 7 November.
"Kami bersama tim relawan BHS Peduli serta direktur utama dan jajarannya dari PT DLU (Dharma Lautan Utama) menyaksikan pagelaran Wayang Anoman," katanya.
Ia mengaku cukup kagum dengan penampilan wayang orang yang ada di Solo. Ia juga mengapresiasi wayang Solo yang hingga saat ini masih eksis tampil.
"Setiap hari menampilkan pergelarannya. Jadi sekarang ini banyak yang pada tutup, di Surabaya, Semarang juga hidup mati, termasuk Sidoarjo," katanya.
Ia juga berharap wayang yang sudah diakui dunia atau UNESCO sebagai warisan budaya Bangsa Indonesia agar dilestarikan dan dibudayakan.
"Saya lihat generasi muda di Solo banyak yang senang mengikuti jalan cerita wayang. Saya juga terbawa tadi, cukup mengharukan kisah cinta Rama Shinta," katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya Pemkot Surakarta yang berupaya memberikan fasilitas yang baik untuk pergelaran wayang ini.
"Ini masih relatif baik, dengan biaya tiket Rp10.000 dapat fasilitas seperti ini. Saya apresiasi Pemkot Surakarta, Mas Gibran dan Pak Teguh sebagai wali kota maupun wakil wali kota sudah membawa budaya wayang jadi lebih hebat. Saya kira ini bisa dipertahankan," katanya.
Sementara itu, beberapa bantuan yang diberikan di antaranya uang tunai, satu unit AC, dan alat proyektor.
Ditemui saat menyaksikan wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Senin malam, Bambang mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Wayang Dunia tanggal 7 November.
"Kami bersama tim relawan BHS Peduli serta direktur utama dan jajarannya dari PT DLU (Dharma Lautan Utama) menyaksikan pagelaran Wayang Anoman," katanya.
Ia mengaku cukup kagum dengan penampilan wayang orang yang ada di Solo. Ia juga mengapresiasi wayang Solo yang hingga saat ini masih eksis tampil.
"Setiap hari menampilkan pergelarannya. Jadi sekarang ini banyak yang pada tutup, di Surabaya, Semarang juga hidup mati, termasuk Sidoarjo," katanya.
Ia juga berharap wayang yang sudah diakui dunia atau UNESCO sebagai warisan budaya Bangsa Indonesia agar dilestarikan dan dibudayakan.
"Saya lihat generasi muda di Solo banyak yang senang mengikuti jalan cerita wayang. Saya juga terbawa tadi, cukup mengharukan kisah cinta Rama Shinta," katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya Pemkot Surakarta yang berupaya memberikan fasilitas yang baik untuk pergelaran wayang ini.
"Ini masih relatif baik, dengan biaya tiket Rp10.000 dapat fasilitas seperti ini. Saya apresiasi Pemkot Surakarta, Mas Gibran dan Pak Teguh sebagai wali kota maupun wakil wali kota sudah membawa budaya wayang jadi lebih hebat. Saya kira ini bisa dipertahankan," katanya.
Sementara itu, beberapa bantuan yang diberikan di antaranya uang tunai, satu unit AC, dan alat proyektor.