Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor komoditas non-migas asal Jawa Tengah di sepanjang 2023.
Stastisti Ahli Madya BPS Jawa Tengah Arjuliwondo dalam siaran pers di Semarang, Rabu, mengatakan, total nilai ekspor non-migas Jawa Tengah dengan tujuan Amerika Serikat selama periode Januari hingga September 2023 tercatat mencapai 2.707,7 juta dolar AS.
Selain Amerika Serikat, kata dia, Jepang dan Tiongkok juga menjadi negara tujuan ekspor dari Jawa Tengah.
"Ekspor dari Jawa Tengah ke tiga negara tersebut memiliki porsi sekitar 53,39 persen dari total nilai ekspor," katanya.
Total nilai ekspor non-migas Jawa Tengah selama 2023 tercatat mencapai 7.315,5 juta dolar.
Ia menuturkan ekspor industri pengolahan memberi kontribusi terbesar, sekitar 94 persen dari total nilai ekspor Jawa Tengah selama 2023.
Adapun untuk impor, lanjut dia, Tiongkok menjadi negara asal komoditas yang masuk ke Jawa Tengah di sepanjang 2023.
Total nilai impor non-migas dari Tiongkok, kata dia, tercatat mencapai 2.501,4 juta dolar AS.
Selain Tiongkok, menurut dia, Amerika Serikat dan Thailand menjadi negara asal komoditas dengan tujuan Jawa Tengah.
Ia menjelaskan bahan baku/ penolong, kata dia, menjadi komoditas utama yang diimpor ke Jawa Tengah di sepanjang 2023 dengan total nilai mencapai 9.742,9 juta dolar AS.
Ia mengatakan total nilai ekspor Jawa Tengah di sepanjang 2023 tercatat mencapai 7.610 juta dolar AS.
Adapun total nilai impor Jawa Tengah di periode yang sama tercatat sebanyak 12.328,3 juta dolar.
Dengan kondisi seperti itu, lanjut dia, Jawa Tengah masih mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 2.885, 6 juta dolar AS.
Stastisti Ahli Madya BPS Jawa Tengah Arjuliwondo dalam siaran pers di Semarang, Rabu, mengatakan, total nilai ekspor non-migas Jawa Tengah dengan tujuan Amerika Serikat selama periode Januari hingga September 2023 tercatat mencapai 2.707,7 juta dolar AS.
Selain Amerika Serikat, kata dia, Jepang dan Tiongkok juga menjadi negara tujuan ekspor dari Jawa Tengah.
"Ekspor dari Jawa Tengah ke tiga negara tersebut memiliki porsi sekitar 53,39 persen dari total nilai ekspor," katanya.
Total nilai ekspor non-migas Jawa Tengah selama 2023 tercatat mencapai 7.315,5 juta dolar.
Ia menuturkan ekspor industri pengolahan memberi kontribusi terbesar, sekitar 94 persen dari total nilai ekspor Jawa Tengah selama 2023.
Adapun untuk impor, lanjut dia, Tiongkok menjadi negara asal komoditas yang masuk ke Jawa Tengah di sepanjang 2023.
Total nilai impor non-migas dari Tiongkok, kata dia, tercatat mencapai 2.501,4 juta dolar AS.
Selain Tiongkok, menurut dia, Amerika Serikat dan Thailand menjadi negara asal komoditas dengan tujuan Jawa Tengah.
Ia menjelaskan bahan baku/ penolong, kata dia, menjadi komoditas utama yang diimpor ke Jawa Tengah di sepanjang 2023 dengan total nilai mencapai 9.742,9 juta dolar AS.
Ia mengatakan total nilai ekspor Jawa Tengah di sepanjang 2023 tercatat mencapai 7.610 juta dolar AS.
Adapun total nilai impor Jawa Tengah di periode yang sama tercatat sebanyak 12.328,3 juta dolar.
Dengan kondisi seperti itu, lanjut dia, Jawa Tengah masih mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 2.885, 6 juta dolar AS.