Temanggung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap bencana di masa pancaroba, terutama kejadian angin kencang.
"Berdasarkan keterangan dari BMKG, pada akhir Oktober ini sudah memasuki pancaroba yang berdampak munculnya puting beliung," kata Kepala BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan deteksi terhadap bencana puting beliung ini agak susah, karena tiba-tiba muncul dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya.
Beberapa waktu lalu sudah terjadi puting beliung di Kabupaten Temanggung, antara lain di wilayah Kecamatan Kedu yang mengakibatkan beberapa atap rumah rusak.
"Kami bersama dengan teman-teman relawan, minimal mempercepat proses untuk saling memberikan informasi sehingga kejadian bencana yang terjadi bisa segera diatasi," katanya.
Ia menuturkan paling tidak mengimbau masyarakat untuk berhati-berhati, supaya lebih peka terhadap lingkungan. Kalau ada informasi kejadian awal segera sampaikan ke BPBD atau pihak terkait lainnya.
"Semua lapisan masyarakat maupun melalui jalur relawan yang ada di Kabupaten Temanggung, ada destana, ada komunitas relawan, dan organisasi masyarakat bisa menyampaikan informasi ke kami jika ada kejadian," katanya.
Terkait distribusi air bersih ke daerah kekeringan, katanya hingga saat ini masih terus berlangsung di Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan sampai saat ini sebanyak 35 desa di 12 kecamatan dengan 7.633 keluarga yang mendapatkan pasokan air bersih.
Selama musim kemarau ini BPBD Kabupaten Temanggung telah menyalurkan 487 tangki air bersih ke daerah kekeringan tersebut.
"Berdasarkan keterangan dari BMKG, pada akhir Oktober ini sudah memasuki pancaroba yang berdampak munculnya puting beliung," kata Kepala BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan deteksi terhadap bencana puting beliung ini agak susah, karena tiba-tiba muncul dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya.
Beberapa waktu lalu sudah terjadi puting beliung di Kabupaten Temanggung, antara lain di wilayah Kecamatan Kedu yang mengakibatkan beberapa atap rumah rusak.
"Kami bersama dengan teman-teman relawan, minimal mempercepat proses untuk saling memberikan informasi sehingga kejadian bencana yang terjadi bisa segera diatasi," katanya.
Ia menuturkan paling tidak mengimbau masyarakat untuk berhati-berhati, supaya lebih peka terhadap lingkungan. Kalau ada informasi kejadian awal segera sampaikan ke BPBD atau pihak terkait lainnya.
"Semua lapisan masyarakat maupun melalui jalur relawan yang ada di Kabupaten Temanggung, ada destana, ada komunitas relawan, dan organisasi masyarakat bisa menyampaikan informasi ke kami jika ada kejadian," katanya.
Terkait distribusi air bersih ke daerah kekeringan, katanya hingga saat ini masih terus berlangsung di Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan sampai saat ini sebanyak 35 desa di 12 kecamatan dengan 7.633 keluarga yang mendapatkan pasokan air bersih.
Selama musim kemarau ini BPBD Kabupaten Temanggung telah menyalurkan 487 tangki air bersih ke daerah kekeringan tersebut.