Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggencarkan cinta budaya membatik pada jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas atau sederajat dengan menggelar lomba "Nyolet Batik" diselenggarakan pada 17-21 Oktober 2023.

Kepala Museum Batik Pekalongan Akhmad Asror di Pekalongan, Senin, mengatakan kegiatan tersebut bagian dari upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya tak benda sekaligus lebih mengenalkan budaya batik pada generasi muda.

"Kami ingin mengenalkan budaya batik pada para generasi muda terlebih anak-anak taman kanak-kanak yang belum mengetahui batik untuk diajarkan melalui lomba ini. Melalui lomba ini, kami berharap mereka akan lebih cinta budaya batik," katanya.

Ia yang didampingi Staf Humas Gafiro Sachi mengatakan lomba "Nyolet Batik" untuk tingkat taman kanak-kanak diselenggarakan pada 17-18 Oktober 2023, sedangkan tingkat sekolah menengah atas atau sederajat pada 21 Oktober 2023.

"Saat ini kuota peserta lomba 'Nyolet Batik' sudah terpenuhi yaitu tingkat TK sebanyak 150 orang dan SMA/sederajat 35 siswa. Kami berharap para peserta bisa belajar membatik dan mencintai batik," katanya.

Dia mengatakan lomba "Nyolet Batik" diselenggarakan tanpa dipungut biaya, sedangkan pemenang pertama lomba jenjang taman kanak-kanak mendapatkan uang pembinaan Rp750 ribu, juara 2 Rp650 ribu, juara 3 Rp550 ribu, harapan 1 Rp400 ribu, harapan 2 Rp300 ribu, dan harapan 3 Rp200 ribu.

Pemenang pertama lomba membatik tingkat SMA atau sederajat memperoleh uang pembinaan Rp1,5 juta, juara 2 Rp1,250 juta, juara 3 Rp1 juta, dan harapan 1 Rp750 ribu.

"Untuk lomba 'Nyolet Batik' bagi TK/sederajat menggunakan media 'plangkan' dan untuk jenjang SMA/sederajat akan dinilai dari proses 'menjaplak', 'pelorodan', dan pewarnaan," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024