Purwokerto (ANTARA) - Komisi IV DPR RI bersama Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pelatihan bagi pembudi daya ikan air tawar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, khususnya tentang pembuatan pakan atau pelet.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari dengan menghadirkan instruktur dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal itu dibuka oleh anggota Komisi IV DPR RI Sunarna di Gedung Kesenian Sutedja, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Saat ditemui seusai pembukaan kegiatan, anggota Komisi IV DPR RI Sunarna mengatakan pelatihan tersebut melibatkan 1.500 pembudi daya ikan air tawar di Kabupaten Banyumas dengan lokasi kegiatan tidak hanya di Purwokerto, tapi juga di beberapa kecamatan lainnya.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena Kabupaten Banyumas memiliki potensi perikanan air tawar yang cukup besar, sehingga petani atau pembudi daya harus terus didampingi dan mendapatkan pelatihan.
"Pelatihan yang diberikan tidak hanya soal bagaimana tata laksana budi daya yang baik seperti pembenihan, pemijahan, pemeliharaan saja, tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana petani memiliki kemampuan untuk membuat pakan sendiri," ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan mendatangkan peralatan untuk membuat pakan ikan jika para pembudi daya sudah bisa membuat pelet secara konsep maupun teknis.
Ia pun mencontohkan kelompok pembudi daya ikan air tawar di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Banyumas, yang sudah bisa membuat pakan ikan sendiri.
Bahkan, lanjut dia, kelompok tersebut tidak hanya membuat pakan ikan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, juga telah bisa menjual produknya ke luar kelompoknya. "Pakan ikan buatan mereka juga bagus, seperti produk pabrik," tegasnya.
Dia mengatakan bahan baku untuk membuat pakan ikan sebenarnya sudah ada di sekitar pembudi daya, salah satunya magot.
Menurut dia, magot yang harganya relatif murah itu dapat menjadi bahan pembuatan pakan ikan karena kandungan proteinnya tinggi. "Pelatihan ini juga memberikan gambaran kepada petani mengenai formula yang baik dalam pembuatan pakan ikan," jelasnya.
Sunarna mengharapkan dengan pelatihan tersebut, pembudi daya atau petani ikan di Banyumas bisa lebih mandiri dan tidak tergantung pada pakan buatan pabrik.
Dengan demikian, kata dia, petani ikan akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari ketika masih tergantung pada pakan buatan pabrik yang harganya terus meningkat.
"Saya juga meminta para penyuluh lapang perikanan di Banyumas untuk ikut serta dalam mendampingi para petani ikan, mulai dari pemijahan, pembenihan, pemeliharaan, hingga pembuatan pakan," katanya.
Baca juga: Minyak ikan bagus untuk tumbuh kembang anak
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari dengan menghadirkan instruktur dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal itu dibuka oleh anggota Komisi IV DPR RI Sunarna di Gedung Kesenian Sutedja, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Saat ditemui seusai pembukaan kegiatan, anggota Komisi IV DPR RI Sunarna mengatakan pelatihan tersebut melibatkan 1.500 pembudi daya ikan air tawar di Kabupaten Banyumas dengan lokasi kegiatan tidak hanya di Purwokerto, tapi juga di beberapa kecamatan lainnya.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena Kabupaten Banyumas memiliki potensi perikanan air tawar yang cukup besar, sehingga petani atau pembudi daya harus terus didampingi dan mendapatkan pelatihan.
"Pelatihan yang diberikan tidak hanya soal bagaimana tata laksana budi daya yang baik seperti pembenihan, pemijahan, pemeliharaan saja, tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana petani memiliki kemampuan untuk membuat pakan sendiri," ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan mendatangkan peralatan untuk membuat pakan ikan jika para pembudi daya sudah bisa membuat pelet secara konsep maupun teknis.
Ia pun mencontohkan kelompok pembudi daya ikan air tawar di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Banyumas, yang sudah bisa membuat pakan ikan sendiri.
Bahkan, lanjut dia, kelompok tersebut tidak hanya membuat pakan ikan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, juga telah bisa menjual produknya ke luar kelompoknya. "Pakan ikan buatan mereka juga bagus, seperti produk pabrik," tegasnya.
Dia mengatakan bahan baku untuk membuat pakan ikan sebenarnya sudah ada di sekitar pembudi daya, salah satunya magot.
Menurut dia, magot yang harganya relatif murah itu dapat menjadi bahan pembuatan pakan ikan karena kandungan proteinnya tinggi. "Pelatihan ini juga memberikan gambaran kepada petani mengenai formula yang baik dalam pembuatan pakan ikan," jelasnya.
Sunarna mengharapkan dengan pelatihan tersebut, pembudi daya atau petani ikan di Banyumas bisa lebih mandiri dan tidak tergantung pada pakan buatan pabrik.
Dengan demikian, kata dia, petani ikan akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari ketika masih tergantung pada pakan buatan pabrik yang harganya terus meningkat.
"Saya juga meminta para penyuluh lapang perikanan di Banyumas untuk ikut serta dalam mendampingi para petani ikan, mulai dari pemijahan, pembenihan, pemeliharaan, hingga pembuatan pakan," katanya.
Baca juga: Minyak ikan bagus untuk tumbuh kembang anak