Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa helikopter water bombing akan bersiaga selama dua hari ke depan meski sudah tidak terlihat titik api di bekas kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.

"Alhamdulillah, sudah mulai berkurang, sudah tidak ada titik api lagi. Tadi pagi hanya ditemukan satu titik asap. Kalau kemarin kan masih ketemu jilatan api. Ini Alhamdulillah sudah tidak ada," kata Ita, sapaan akrabnya di Semarang, Selasa.

Meski demikian, kata dia, antisipasi tetap dilakukan sampai bekas kebakaran di TPA Jatibarang dipastikan benar-benar sudah padam sepenuhnya.

Menurut dia, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa operasi water bombing baru akan ditutup pada Kamis (28/9) lusa.

"Dari BNPB sudah komunikasi dengan kami, baru besok lusa (28/9) ditutup. Nanti bisa dilihat ada penghentian kegiatan operasi helikopter water bombing. Tapi, ini masih dua hari stand by," ujarnya.

Diakuinya, operasi pemadaman menggunakan water bombing sangat efektif untuk menuntaskan pemadaman di TPA Jatibarang, mengingat yang terbakar adalah tumpukan sampah yang sangat tinggi.

"Sudah berkurang banget. Kalau kemarin masih ada titik-titik (api) di foto melalui udara, sekarang sudah tidak ada. Karena tadi malam sudah mulai disemprot dengan memakai model pipa yang ditusukkan," katanya.

Untuk memaksimalkan pemadaman dengan bom air, kata dia, Dinas Kebakaran Kota Semarang sesuai arahan BNPB melakukan tambahan dengan pemadaman model pipa, sebagaimana diterapkan di TPA Putri Cempo Solo.

"Ini arahan BNBP. Selangnya ditambah pipa yang dibuat runcing dan ditanam di sampahnya. Tadi malah sudah dibuat seperti itu dan disemprotkan. karena baru kemarin pipanya jadi ya. (Modelnya) Kayak bambu runcing," katanya.

Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.

Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang yang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.

Water bombing atau gempuran bom air yang digunakan juga untuk pemadaman TPA Putri Cempo Solo dan lereng Gunung Bromo, sudah sejak Sabtu (23/9) berlangsung di TPA Jatibarang.

Operasi water bombing dilakukan menggunakan helikopter jenis Super Puma milik BNPB yang mengambil air dari Waduk Jatibarang dengan kapasitas angkut 4.000 liter air.
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024