Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Rumania dan Republik Moldova Meidyatama Suryodiningrat menyerahkan surat kepercayaan (kredensial) kepada Presiden Rumania Klaus Iohannis di Istana Kepresidenan Cotroceni di Bucharest, Kamis (14/9).
Pada kesempatan itu, menurut keterangan tertulis dari KBRI Bucharest yang diterima di Jakarta, Jumat, Dubes Meidyatama menyampaikan salam hormat Presiden Indonesia Joko Widodo kepada Presiden Iohannis dan rakyat Rumania.
Presiden Iohannis menyambut baik penugasan Dubes RI di Rumania dan menyampaikan salam hangat kembali kepada Presiden RI dan rakyat Indonesia, menurut pernyataan tersebut.
Pada acara itu, kata KBRI, Dubes Meidyatama menyampaikan bahwa dukungan Rumania untuk pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB periode 2024-2026 dan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2029-2030 merupakan pengukuhan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Rumania.
Ia mencatat bahwa kedua negara juga saling mendukung dalam pencalonan di berbagai organisasi internasional lainnya seperti anggota UNESCO Executive Board periode 2023-2027 bagi Indonesia dan 2025-2029 bagi Rumania.
Rumania bagi Indonesia disebutkan merupakan mitra penting di kawasan dan dapat menjadi alternatif mitra impor gandum serta pintu masuk untuk perdagangan dengan negara-negara Kawasan Balkan dan Eropa Timur.
Menurut data KBRI Bucharest, pada sektor ekonomi neraca perdagangan Indonesia-Rumania dalam tiga tahun terakhir terus menunjukkan perkembangan positif dengan surplus di pihak Indonesia.
Pada Januari-Mei, total nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar 79,4 juta dolar AS (sekitar Rp1,2 triliun) dengan surplus 67 persen bagi Indonesia, menurut data tersebut.
Meidyatama merupakan salah satu dari 12 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) untuk negara sahabat yang dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada 26 Juni.
Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sejak 22 Januari 2016.
Sebelum menjadi Dirut LKBN ANTARA, Meidyatama adalah Pemimpin Redaksi Harian The Jakarta Post selama enam tahun dan anggota Direksi PT Bina Media Tenggara, penerbit harian berbahasa Inggris tersebut.
Pada kesempatan itu, menurut keterangan tertulis dari KBRI Bucharest yang diterima di Jakarta, Jumat, Dubes Meidyatama menyampaikan salam hormat Presiden Indonesia Joko Widodo kepada Presiden Iohannis dan rakyat Rumania.
Presiden Iohannis menyambut baik penugasan Dubes RI di Rumania dan menyampaikan salam hangat kembali kepada Presiden RI dan rakyat Indonesia, menurut pernyataan tersebut.
Pada acara itu, kata KBRI, Dubes Meidyatama menyampaikan bahwa dukungan Rumania untuk pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB periode 2024-2026 dan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2029-2030 merupakan pengukuhan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Rumania.
Ia mencatat bahwa kedua negara juga saling mendukung dalam pencalonan di berbagai organisasi internasional lainnya seperti anggota UNESCO Executive Board periode 2023-2027 bagi Indonesia dan 2025-2029 bagi Rumania.
Rumania bagi Indonesia disebutkan merupakan mitra penting di kawasan dan dapat menjadi alternatif mitra impor gandum serta pintu masuk untuk perdagangan dengan negara-negara Kawasan Balkan dan Eropa Timur.
Menurut data KBRI Bucharest, pada sektor ekonomi neraca perdagangan Indonesia-Rumania dalam tiga tahun terakhir terus menunjukkan perkembangan positif dengan surplus di pihak Indonesia.
Pada Januari-Mei, total nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar 79,4 juta dolar AS (sekitar Rp1,2 triliun) dengan surplus 67 persen bagi Indonesia, menurut data tersebut.
Meidyatama merupakan salah satu dari 12 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) untuk negara sahabat yang dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada 26 Juni.
Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sejak 22 Januari 2016.
Sebelum menjadi Dirut LKBN ANTARA, Meidyatama adalah Pemimpin Redaksi Harian The Jakarta Post selama enam tahun dan anggota Direksi PT Bina Media Tenggara, penerbit harian berbahasa Inggris tersebut.