Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan cadangan beras Pemerintah Tahap II untuk 70.665 Keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 22 kecamatan di daerah itu.

Sebanyak 70.665 KPM yang tersebar di seluruh Kabupaten Boyolali akan memperoleh bantuan dari Pemerintah Pusat tahap II, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto selaku koordinator penyaluran bantuan cadangan beras di Boyolali, Kamis.

Bambang Jiyanto menjelaskan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras setiap bulannya selama tiga bulan berturut-turut yakni September, Oktober dan November. Pada penyaluran bantuan beras ini, pemerintah pusat bekerja sama dengan Jasa Prima Logistik (JPL) sebagai transporter ke seluruh desa.

Beras dari Gudang Bulog yang berlokasi di Kartasura, Sukoharjo dan Delanggu, Klaten tersebut akan memasok ke desa-desa oleh JPL mulai, Jumat (15/9). Selanjutnya nanti akan diberikan kepada masyarakat dengan bantuan tim Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan program keluarga harapan (PKH) dari Dinas Sosial Kabupaten Boyolali.



"Alhamdulillah di Boyolali ini, karena semangatnya itu koordinasinya lebih gampang, kata Bambang Jiyanto.

Bambang mengatakan beras yang diberikan berupa beras impor kelas medium dari Thailand. Dan untuk menghindari adanya tindak kecurangan, mekanisme penyaluran bantuan beras tersebut kini harus melalui scan barcode dan foto setiap KPM saat menerima bantuan.

"Bantuan cadangan ini, niatnya untuk meringankan KPM yang membutuhkan makan selama tiga bulan. Kemudian, juga untuk menepati tugas pemerintah menjaga stabilitas karena saat ini memasuki El Nino, sehingga peran pemerintah tidak sampai menunggu kekurangan pangan, tetapi sudah langkah yang preventif agar di masyarakat ada ketenangan," katanya.

Sebelumnya, pemerintah sudah menyalurkan bantuan cadangan pangan beras ini, untuk tahap I pada bulan Mei, Juni dan Juli. Pada tahap itu, bantuan diserahkan kepada 75.010 KPM dengan jumlah sama yakni 10 kilogram setiap bulannya. ***1***


Baca juga: BI Purwokerto ajak TPID kendalikan lonjakan harga beras

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024