Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan program optimalisasi penambahan indeks pertanaman (OPIP) dan mengusulkan bantuan mesin pompa air pada Kementerian Pertanian untuk mencegah gagal panen padi di daerah akibat kekeringan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa pengaruh El Nino di daerah ini belum terdampak secara nyata namun hal itu perlu mendapatkan penanganan serius agar petani tidak mengalami gagal panen.

"Sebenarnya, pada September 2023, sebagian wilayah mulai memasuki masa panen. Namun, untuk mencegah gagal panen di wilayah lain, kami perlu memberikan bantuan program optimalisasi penambahan indeks pertanaman pada petani," katanya.

Dikatakan, bantuan program optimalisasi penambahan indeks pertanaman ini seperti pemberian varietas padi tahan kering (Inpari 32), pupuk NPK nonsubsidi, pupuk mikro, dan pupuk hayati untuk menjaga ketersediaan unsur hara lahan pertanian.

Musim kemarau yang disebabkan oleh El Nino, kata dia, menjadi fenomena alam yang sering dikhawatirkan oleh para petani padi karena mereka takut mengalami gagal panen.

"Akan tetapi, pengaruh El Nino di daerah ini belum terdampak secara nyata. Justru di sejumlah desa kini memasuki masa panen raya. Dampak kekeringan belum secara nyata dirasakan oleh mereka," katanya.

Wahyu Budi Santosa mengatakan berdasar pantauan di lapangan menunjukkan bahwa ketersediaan air untuk irigasi lahan pertanian masih relatif cukup.

"Namun, tidak semua wilayah mudah mendapatkan ketersediaan air irigasi seperti di Kecamatan Gringsing yang berpotensi sekitar 500 hektare hampir mengalami kekeringan," katanya.

Menurut dia, total bantuan program optimalisasi penambahan indeks pertanaman pada petani padi ini mencapai 3.443 hektare.

"Bantuan program ini sebagai langkah konkret pemerintah daerah untuk mengatasi dampak El Nino  pada sektor pertanian. Semoga upaya ini dapat menjaga ketahanan pangan di daerah dan memberikan perlindungan bagi para petani di musim kemarau," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024