Semarang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Semarang, Jawa Tengah terus mengebut pembangunan dan penyediaan fasilitas pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 45 Semarang yang merupakan sekolah baru.

"Progres penambahan sarana prasana dilakukan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan fisik SMPN 45," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Semarang Bambang Pramusinto di Semarang, Kamis.

Untuk tahun ini, kata dia, ada pembangunan bangunan dua lantai, terdiri atas tiga ruang kelas, satu ruang serbaguna, dan satu ruang yang akan difungsikan untuk parkir sepeda motor.

"Sebagian lahan kosong di depan gedung sekolah dibangun lapangan, baik untuk upacara maupun olah raga. Saat ini, pembangunan lapangan sudah sampai pada tahap pengecoran," katanya.

Diakuinya, sekolah yang berada di kawasan Wates, Ngaliyan itu masih membutuhkan banyak ruang dan fasilitas, apalagi ruang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) belum tersambung listrik dan internet.

Karena itu, kata dia, akan diusulkan pembenahan laboratorium TIK berstandar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan praktik pembelajaran informatika, di samping pembangunan kantin, penyempurnaan lapangan, hingga ruang penunjang lainnya seperti UKS dan perpustakaan.

"Pada awal tahun pelajaran 2022/2023 karena merupakan sekolah baru maka hanya mampu menampung tiga kelas. Alhamdulillah, saat PPDB tahun 2023/2024 yang merupakan PPDB kedua SMPN 45 sudah mampu menampung tiga rombel (rombongan belajar) lagi," katanya.

Dengan demikian, pada tahun ajaran 2023/2024, SMPN 45 Semarang total mempunyai enam rombel dengan enam ruang kelas, dan jumlah siswa 191 orang.

"Keberadaan SMPN 45 diharapkan menjadi alternatif sekolah bagi siswa yang tinggal di wilayah Ngaliyan, Mijen dan sekitarnya," kata Bambang.

Kepala SMPN 45 Semarang Sugeng Budiarto menjelaskan bahwa sekolah tersebut memang baru berdiri sekitar setahun ini sehingga fasilitas masih kurang, seperti UKS, kantin, laboratorium, dan perpustakaan yang belum ada.

"Kami sekolah yang baru berdiri, ulang tahun pertama 15 Agustus kemarin. Kami memaklumi sebagai sekolah baru, secara bertahap, tidak menunggu lama akan segera dipenuhi," katanya.

Apalagi, kata dia, sekolah memerlukan akreditasi, dan sarana prasarana menjadi bagian yang dinilai dalam akreditas sehingga mutlak harus ada.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang juga memaklumi masih minimnya fasilitas pembelajaran di SMPN 45 Semarang, tetapi secara bertahap berkomitmen untuk membantu pemenuhannya.

"Memang kami masih maklumi, masih ada beberapa kekurangan. Ada aspirasi pertama siswa yakni mushola, kelengkapan lab komputer, mereka juga minta kantin. Bagi kami ini penting. Jangan sampai anak jajan sembarangan. Kalau ada kantin kan terpantau sekolah," kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024