Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjalin kerja sama dengan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar (BPSI-TRI) Kementerian Pertanian.

Kerja sama tersebut terjalin saat delegasi Unsoed yang terdiri atas Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Humas Dr. Sos. Waluyo Handoko, S.I.P., M.Sc., Kepala Badan Pelayanan Umum (BPU) Dr. Adi Indrayanto, S.E., M.Sc., serta Subkoordinator Layanan Kerja Sama Sumitro Budi melakukan kunjungan di Kantor BPSI-TRI Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (16/8), dan diterima secara langsung oleh Kepala BPSI-TRI Dr. Tedy Dirhamsyah, S.P., MAB.

Kepala BPSI-TRI Dr. Tedy Dirhamsyah, S.P., MAB yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Unsoed mengatakan tugas pokok BPSI-TRI adalah pengujian standar instrumen pertanian, serta penyediaan benih unggul berkualitas dan bersertifikasi. 

Menurut dia, komoditas utamanya adalah tanaman industri berupa karet serta tanaman penyegar seperti kakao, kopi, dan teh yang menempati lahan seluas kurang lebih 159 hektare yang dikelola di bawah BPSI-TRI.

Pada lahan tersebut, kata dia, terdapat 774 varietas kopi, kakao, karet, dan teh, 245 di antaranya merupakan varietas kopi dan 40 jenis karet. 

Selain itu, lanjut dia, di lahan tersebut juga terdapat jenis kebun produksi dan kebun koleksi. 

"Adapun untuk jenis kopi terbanyak yang ada sebagian besar adalah kopi robusta dan liberica yang tumbuh di ketinggian 480-492 mdpl, serta arabica yang dapat tumbuh secara maksimal di atas 800 mdpl. Tanaman lain yang terdapat di lahan tersebut antara lain kelapa, kayu manis, dan kemiri sunan," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan ada beberapa inovasi teknologi yang telah dikembangkan seperti pengembangan teknologi tanaman kopi yaitu teknologi proses Binturong yang didapat dari fermentasi saliva artificial yang dilakukan di laboratorium dengan mengambil saliva sejenis binatang Binturong asal Sulawesi Selatan. 

Baca juga: FISIP Unsoed dan BPJAMSOSTEK menjalin kerja sama dalam program MBKM

"Di samping pengembangan CPO sebagai biodisel dengan nama B100, kemiri sunan juga sudah dikembangkan dengan teknologi menjadi penghasil biodiesel yang dapat menjadi solusi energi untuk masa depan," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Unsoed Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Humas Dr. Sos. Waluyo Handoko, S.I.P., M.Sc. menerima pemberian bibit kopi arabica secara gratis sebanyak 7.000 batang yang akan dikirim dalam dua tahap, yakni sebanyak 4.500 batang akan langsung dikirim dan sisanya pada tahap kedua.

Selain bibit kopi arabica, BPSI-TRI juga akan mengirim bibit kelapa sebanyak 700 batang ke Unsoed.

Pemberian bibit kopi arabica dan kelapa dilakukan secara simbolis oleh Kepala BPSI-TRI Dr. Tedy Dirhamsyah, S.P., MAB kepada Wakil Rektor Unsoed Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Humas Dr. Sos. Waluyo Handoko, S.I.P., M.Sc.

Terkait dengan hal itu, Wakil Rektor Unsoed Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Humas Dr. Sos. Waluyo Handoko, S.I.P., M.Sc. mengatakan bibit kopi arabica dan kelapa tersebut akan ditanam di lahan hutan Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.

Menurut dia, bibit kopi dan kelapa dari BPSI-TRI tersebut nantinya dikelola oleh BPU Unsoed sebagai unit bisnis yang cukup menjanjikan. 

"Di samping sebagai pemasukan bagi Unsoed, tanaman-tanaman ini nantinya dapat dijadikan sebagai penelitian dan juga edukasi," tegasnya. 


Baca juga: Saat Direksi ANTARA berbagi pengalaman dengan sejumlah mahasiswa Unsoed
Baca juga: Direksi ANTARA tularkan "virus" bekerja di BUMN kepada mahasiswa Unsoed


 

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024