Purwokerto (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas Agus Sriyono mengatakan bus program Buy the Service (BTS) Teman Bus atau Trans Banyumas secara resmi melayani penumpang di Kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
"Atas permohonan dari Bapak Rektor UMP (Dr Jebul Suroso) untuk bisa memfasilitasi sebagian dari mahasiswa yang memerlukan transportasi umum maka Trans Banyumas pada Koridor 3A maupun 3B akan melayani hingga Halte UMP," kata Agus Sriyono saat peresmian Halte BTS UMP di halaman Kampus I UMP Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis sore.
Dalam hal ini, kata dia, Halte BTS UMP tersebut merupakan halte sumbangan pihak ketiga yang ke-10.
Ia mengatakan Halte BTS UMP sebenarnya bukan hanya untuk memfasilitasi mahasiswa dan segenap civitas academica UMP, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Menurut dia, hal itu disebabkan kondisi ruas jalannya tidak memungkinkan untuk membangun halte di luar halaman kampus.
"Atas kesediaan dari Pak Rektor diberikan tempat yang sekarang ini, sehingga nanti mobil Trans Banyumas bisa berhenti di bus stop kemudian akan berputar, hanya masuk saja ke UMP, kemudian keluar lagi menuju rute berikutnya," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Trans Banyumas Koridor 3A dan 3B melalui beberapa kampus perguruan tinggi, sehingga pihaknya berharap para mahasiswa yang tidak menggunakan kendaraan pribadi bisa memanfaatkan moda transportasi massal tersebut.
Menurut dia, tarif Trans Banyumas untuk mahasiswa dan pelajar relatif murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga hanya sebesar Rp2.000 yang dibayarkan secara nontunai menggunakan uang elektronik (e-money).
"Dalam 90 menit, mereka bisa naik mobil pindah-pindah, misalkan dari Ajibarang mau ke UMP cukup bayar Rp2.000 bagi mahasiswa. Nanti bisa pindah, integrasi di Pasar Pon, kemudian ganti bus yang melalui UMP, asalkan masih 90 menit, bisa pindah sesukanya," katanya.
Ia mengharapkan dengan adanya penambahan halte tersebut, faktor muat (load factor) penumpang Trans Banyumas bisa lebih meningkat dari kondisi saat ini yang masih berada di kisaran 63 persen menjadi 70-75 persen.
Saat ditemui usai peresmian, Agus mengatakan Trans Banyumas akan melayani penumpang di Halte BTS UMP setiap 15 menit dalam sehari.
"Ada penumpang, enggak ada penumpang, bus akan berhenti di Halte UMP," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengharapkan hadirnya layanan Trans Banyumas di Halte BTS UMP dapat mengurangi pengguna kendaraan pribadi yang hendak datang ke kampus tersebut.
Selain itu, kata dia, halte tersebut tidak hanya akan dimanfaatkan oleh warga UMP, juga masyarakat sekitar yang hendak bepergian menggunakan layanan Trans Banyumas.
"Inilah bedanya UMP. Kami adalah kampus wisata, kami ada pelaku UMKM, dan kami harus menjadi yang bermanfaat bagi orang banyak," tegasnya.
Buy the Service (BTS) yang dikenal dengan sebutan Teman Bus merupakan program dari Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat dalam rangka memberikan layanan jasa angkutan massal perkotaan berupa bus yang memperkuat konektivitas moda transportasi.
Layanan BTS Teman Bus di Kabupaten Banyumas dikenal dengan sebutan Trans Banyumas yang saat ini melayani empat koridor, yakni K1BM dengan rute Terminal Ajibarang-Pasar Pon Purwokerto, K2BM dengan rute Terminal Notog-Terminal Baturraden, K3A dengan rute Terminal Bulupitu-Terminal Kebondalem (ganjil), dan K3B dengan rute Terminal Bulupitu-Terminal Kebondalem (genap).
Dalam hal ini, pemerintah memberikan subsidi tarif Trans Banyumas, sehingga penumpang umum cukup membayar sebesar Rp3.900 dan pelajar/mahasiswa sebesar Rp2.000.
"Atas permohonan dari Bapak Rektor UMP (Dr Jebul Suroso) untuk bisa memfasilitasi sebagian dari mahasiswa yang memerlukan transportasi umum maka Trans Banyumas pada Koridor 3A maupun 3B akan melayani hingga Halte UMP," kata Agus Sriyono saat peresmian Halte BTS UMP di halaman Kampus I UMP Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis sore.
Dalam hal ini, kata dia, Halte BTS UMP tersebut merupakan halte sumbangan pihak ketiga yang ke-10.
Ia mengatakan Halte BTS UMP sebenarnya bukan hanya untuk memfasilitasi mahasiswa dan segenap civitas academica UMP, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Menurut dia, hal itu disebabkan kondisi ruas jalannya tidak memungkinkan untuk membangun halte di luar halaman kampus.
"Atas kesediaan dari Pak Rektor diberikan tempat yang sekarang ini, sehingga nanti mobil Trans Banyumas bisa berhenti di bus stop kemudian akan berputar, hanya masuk saja ke UMP, kemudian keluar lagi menuju rute berikutnya," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Trans Banyumas Koridor 3A dan 3B melalui beberapa kampus perguruan tinggi, sehingga pihaknya berharap para mahasiswa yang tidak menggunakan kendaraan pribadi bisa memanfaatkan moda transportasi massal tersebut.
Menurut dia, tarif Trans Banyumas untuk mahasiswa dan pelajar relatif murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga hanya sebesar Rp2.000 yang dibayarkan secara nontunai menggunakan uang elektronik (e-money).
"Dalam 90 menit, mereka bisa naik mobil pindah-pindah, misalkan dari Ajibarang mau ke UMP cukup bayar Rp2.000 bagi mahasiswa. Nanti bisa pindah, integrasi di Pasar Pon, kemudian ganti bus yang melalui UMP, asalkan masih 90 menit, bisa pindah sesukanya," katanya.
Ia mengharapkan dengan adanya penambahan halte tersebut, faktor muat (load factor) penumpang Trans Banyumas bisa lebih meningkat dari kondisi saat ini yang masih berada di kisaran 63 persen menjadi 70-75 persen.
Saat ditemui usai peresmian, Agus mengatakan Trans Banyumas akan melayani penumpang di Halte BTS UMP setiap 15 menit dalam sehari.
"Ada penumpang, enggak ada penumpang, bus akan berhenti di Halte UMP," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengharapkan hadirnya layanan Trans Banyumas di Halte BTS UMP dapat mengurangi pengguna kendaraan pribadi yang hendak datang ke kampus tersebut.
Selain itu, kata dia, halte tersebut tidak hanya akan dimanfaatkan oleh warga UMP, juga masyarakat sekitar yang hendak bepergian menggunakan layanan Trans Banyumas.
"Inilah bedanya UMP. Kami adalah kampus wisata, kami ada pelaku UMKM, dan kami harus menjadi yang bermanfaat bagi orang banyak," tegasnya.
Buy the Service (BTS) yang dikenal dengan sebutan Teman Bus merupakan program dari Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat dalam rangka memberikan layanan jasa angkutan massal perkotaan berupa bus yang memperkuat konektivitas moda transportasi.
Layanan BTS Teman Bus di Kabupaten Banyumas dikenal dengan sebutan Trans Banyumas yang saat ini melayani empat koridor, yakni K1BM dengan rute Terminal Ajibarang-Pasar Pon Purwokerto, K2BM dengan rute Terminal Notog-Terminal Baturraden, K3A dengan rute Terminal Bulupitu-Terminal Kebondalem (ganjil), dan K3B dengan rute Terminal Bulupitu-Terminal Kebondalem (genap).
Dalam hal ini, pemerintah memberikan subsidi tarif Trans Banyumas, sehingga penumpang umum cukup membayar sebesar Rp3.900 dan pelajar/mahasiswa sebesar Rp2.000.