Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajak para peternak untuk memanfaatkan eceng gondok yang mudah ditemui di berbagai tempat sebagai bahan pakan alternatif dengan biaya murah.
"Tujuannya tentu untuk memudahkan peternak agar tidak lagi kesulitan mencari rumput untuk pakan ternak, untuk kambing maupun domba," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan di Kudus, Rabu.
Sebelumnya, kata dia, sudah ada pelatihan cara membuat pakan ternak dengan menggunakan bahan eceng gondok. Sehingga nantinya juga akan ditindaklanjuti kembali agar semakin banyak peternak yang mengetahui cara membuat pakannya.
Menurut dia tanaman eceng gondok cukup melimpah dan hampir setiap desa terdapat tanaman tersebut, sehingga selain murah juga mudah didapat.
"Tanaman tersebut tumbuh liar dan dikeluhkan masyarakat karena pertumbuhannya yang begitu cepat. Sehingga selain menguntungkan peternak juga menjadi solusi mengatasi permasalahan eceng gondok di masyarakat," ujarnya.
Informasinya, kata dia, eceng gondok tersebut memiliki kandungan protein hingga 12 persen serta memiliki biomassa berkisar 20-30 kilogram per m2 atau sekitar 200-300 ton/ hektare.
Bagi perajin anyaman yang memanfaatkan eceng gondok, imbuh dia, tidak perlu khawatir akan kekurangan eceng gondok, karena kebutuhannya tidak terlalu banyak dan eceng gondok yang diperlukan memiliki klasifikasi tertentu.
Beberapa waktu lalu, kata dia, Dinas Pertanian juga memberikan pelatihan terhadap peternak kambing cara membuat pakan fermentasi dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang digelar di beberapa kecamatan di Kudus. Sehingga pelatihan dengan bahan baku eceng gondok semakin menambah pengetahuan para peternak.
Sementara peternak selama ini, imbuh dia, masih konvensional dengan mengandalkan rumput liar, sehingga mulai saat ini diarahkan untuk menyiapkan pakan yang lebih berkualitas dan tidak lagi disibukkan dengan mencari pakan karena pakan fermentasi bisa dipakai untuk jangka lama.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan fermentasi sesuai pelatihan sebelumnya, mulai dari janggal jagung, bekatul, kulit kacang hijau, daun mangga, daun kapok, hingga karang turi.
Dengan adanya kemampuan membuat pakan dari bahan baku lokal, diharapkan produktivitas ternak kambing dan domba di Kabupaten Kudus bisa berkembang karena pakan yang tersedia jauh lebih berkualitas dengan kandungan protein, serat, dan karbohidrat yang cukup.
"Tujuannya tentu untuk memudahkan peternak agar tidak lagi kesulitan mencari rumput untuk pakan ternak, untuk kambing maupun domba," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan di Kudus, Rabu.
Sebelumnya, kata dia, sudah ada pelatihan cara membuat pakan ternak dengan menggunakan bahan eceng gondok. Sehingga nantinya juga akan ditindaklanjuti kembali agar semakin banyak peternak yang mengetahui cara membuat pakannya.
Menurut dia tanaman eceng gondok cukup melimpah dan hampir setiap desa terdapat tanaman tersebut, sehingga selain murah juga mudah didapat.
"Tanaman tersebut tumbuh liar dan dikeluhkan masyarakat karena pertumbuhannya yang begitu cepat. Sehingga selain menguntungkan peternak juga menjadi solusi mengatasi permasalahan eceng gondok di masyarakat," ujarnya.
Informasinya, kata dia, eceng gondok tersebut memiliki kandungan protein hingga 12 persen serta memiliki biomassa berkisar 20-30 kilogram per m2 atau sekitar 200-300 ton/ hektare.
Bagi perajin anyaman yang memanfaatkan eceng gondok, imbuh dia, tidak perlu khawatir akan kekurangan eceng gondok, karena kebutuhannya tidak terlalu banyak dan eceng gondok yang diperlukan memiliki klasifikasi tertentu.
Beberapa waktu lalu, kata dia, Dinas Pertanian juga memberikan pelatihan terhadap peternak kambing cara membuat pakan fermentasi dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang digelar di beberapa kecamatan di Kudus. Sehingga pelatihan dengan bahan baku eceng gondok semakin menambah pengetahuan para peternak.
Sementara peternak selama ini, imbuh dia, masih konvensional dengan mengandalkan rumput liar, sehingga mulai saat ini diarahkan untuk menyiapkan pakan yang lebih berkualitas dan tidak lagi disibukkan dengan mencari pakan karena pakan fermentasi bisa dipakai untuk jangka lama.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan fermentasi sesuai pelatihan sebelumnya, mulai dari janggal jagung, bekatul, kulit kacang hijau, daun mangga, daun kapok, hingga karang turi.
Dengan adanya kemampuan membuat pakan dari bahan baku lokal, diharapkan produktivitas ternak kambing dan domba di Kabupaten Kudus bisa berkembang karena pakan yang tersedia jauh lebih berkualitas dengan kandungan protein, serat, dan karbohidrat yang cukup.