Kudus (ANTARA) - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, mengerahkan 316 personel untuk menjaga aksi demo calon perangkat desa peraih ranking satu yang tergabung dalam Gabungan Ranking Satu (Garank 1) yang menggelar aksi di depan Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu.

Menurut Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto di Kudus, pihaknya menurunkan sejumlah personel untuk memberikan pengawalan dan menjaga suasana kondusif saat aksi damai berlangsung.

"Untuk itu, kami perintahkan personel melakukan pengawalan aksi damai yang dimulai dari lima titik kumpul peserta aksi di Kecamatan Kabupaten Kudus, yakni Undaan, Mejobo, Gebog, Kaliwungu, dan Dawe menuju lokasi aksi damai di depan Pendopo Kabupaten Kudus," ujarnya.

Ia mengerahkan tim negosiator, pengendalian massa (dalmas) awal, dan dalmas lanjut dari Polres Kudus dan polsek jajaran.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya meminta pendemo agar menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan mengantisipasi adanya pihak-pihak yang memprovokasi demo tersebut.

Aksi damai yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB itu berjalan dengan tertib dan damai.

Sementara itu, Koordinator Aksi Unjuk Rasa Teguh Santoso dalam orasinya meminta Bupati Kudus untuk menginstruksikan jajarannya agar melantik calon perangkat desa tanpa syarat apa pun, jangan ada penundaan dalam tujuh hari kerja yang akan berakhir pada Jumat (25/8).

"Informasi yang berkembang ada kasus dugaan suap untuk bisa menjadi perangkat desa. Akan tetapi dalam kenyataannya ranking mereka kalah dengan peserta yang merupakan ranking satu murni dalam seleksi perangkat desa," ujarnya dalam orasi.

Jika tidak ada keputusan untuk melantik, kata dia, maka peserta aksi akan kembali turun jalan dengan massa yang lebih banyak dan akan ditempuh jalur hukum. 

Baca juga: Pemkab Kudus belum izinkan pemerintah desa lantik perangkat desa

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024