Temanggung (ANTARA) - Sekitar 200 tumpeng nasi dan gunungan hasil bumi disajikan saat panen perdana tembakau tahun 2023 di lereng Gunung Sumbing, Desa Bansari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Kepala Desa Bansari Samino di Temanggung, Sabtu, menyampaikan kegiatan wiwit tembakau tahun ini dirangkaikan dengan pelaksanaan ruwat bumi dan perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia (RI).
Pada kegiatan tersebut para petani mengenakan pakaian tradisional adat Jawa. Mereka berkumpul di depan Kantor Desa Bansari, kemudian berjalan menuju ke lapangan desa tersebut.
Sebelum memasuki lapangan, Camat Bulu Panca Pastiyanto melakukan wiwit tembakau dengan memetik beberapa daun tembakau di ladang, kemudian diberikan kepada Kades Bansari Samino, selanjutnya diarak ke lapangan Desa Bansari sebagai lokasi ruwat bumi.
Lebih lanjut Kades Bansari Samino menyebutkan di desa tersebut ada 20 RT dan dalam acara ini masing-masing membawa sekitar 10 tumpeng dan gunungan.
Ia menjelaskan dengan adanya ruwat bumi ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat Bansari atas limpahan rezeki dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan tradisi wiwit tembakau ini sebagai tanda dimulainya petik atau panen tahun 2023.
"Dengan kegiatan ini para petani mengharapkan agar tahun ini hasil panen tembakau bisa laku mahal, karena sejak 2016 hingga 2022 harga tembakau selalu anjlok," katanya.
Ia berharap tahun ini harga tembakau bisa laku dengan Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram per grade, dalam artian kalau Grade A Rp30.000 per kilogram maka Grade B laku Rp60.000 per kilogram, Grade C Rp90.000 per kilogram, dan seterusnya.
Setelah dilakukan doa bersama, mereka makan bersama-sama tumpeng di masing-masing RT.
Kepala Desa Bansari Samino di Temanggung, Sabtu, menyampaikan kegiatan wiwit tembakau tahun ini dirangkaikan dengan pelaksanaan ruwat bumi dan perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia (RI).
Pada kegiatan tersebut para petani mengenakan pakaian tradisional adat Jawa. Mereka berkumpul di depan Kantor Desa Bansari, kemudian berjalan menuju ke lapangan desa tersebut.
Sebelum memasuki lapangan, Camat Bulu Panca Pastiyanto melakukan wiwit tembakau dengan memetik beberapa daun tembakau di ladang, kemudian diberikan kepada Kades Bansari Samino, selanjutnya diarak ke lapangan Desa Bansari sebagai lokasi ruwat bumi.
Lebih lanjut Kades Bansari Samino menyebutkan di desa tersebut ada 20 RT dan dalam acara ini masing-masing membawa sekitar 10 tumpeng dan gunungan.
Ia menjelaskan dengan adanya ruwat bumi ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat Bansari atas limpahan rezeki dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan tradisi wiwit tembakau ini sebagai tanda dimulainya petik atau panen tahun 2023.
"Dengan kegiatan ini para petani mengharapkan agar tahun ini hasil panen tembakau bisa laku mahal, karena sejak 2016 hingga 2022 harga tembakau selalu anjlok," katanya.
Ia berharap tahun ini harga tembakau bisa laku dengan Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram per grade, dalam artian kalau Grade A Rp30.000 per kilogram maka Grade B laku Rp60.000 per kilogram, Grade C Rp90.000 per kilogram, dan seterusnya.
Setelah dilakukan doa bersama, mereka makan bersama-sama tumpeng di masing-masing RT.