Cilacap (ANTARA) - Tiga kelurahan di wilayah operasional PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, yakni Kelurahan Donan dan Lomanis di Kecamatan Cilacap Tengah serta Kelurahan Cilacap di Kecamatan Cilacap Selatan menjadi percontohan Kelurahan Tangguh Bencana Industri.
Peluncuran program yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap itu dilaksanakan di Gedung Patra Graha, Cilacap, Selasa (1/8/), serta diikuti 45 sukarelawan tangguh bencana industri dari tiga kelurahan terdekat operasional PT KPI RU IV tersebut.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Manager Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PT KPI RU IV Cilacap Oki Wibisono, General Manager PT KPI RU IV Edy Januari Utama mengatakan sebagai kilang terbesar di indonesia, PT KPI RU IV menerapkan standar safety yang tinggi dalam operasional perusahaan.
"Ini untuk memastikan jam kerja aman yang menunjang produktifitas perusahaan menyediakan energi terbaik," katanya.
Di sisi lain, kata dia, tidak dapat dipungkiri potensi gangguan dan ancaman baik karena faktor alam maupun teknologi.
"Kami berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk memberikan penguatan dan penyadaran pentingnya kesiapsiagaan bencana khususnya industri, diwujudkan dengan launching Kelurahan Tangguh Bencana Industri di 3 kelurahan terdekat operasional perusahaan," jelasnya.
Menurut dia, kegiatan ini tersebut di antaranya bertujuan mendukung peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam tanggap kebencanaan terkait kegagalan teknologi.
Baca juga: Kilang Cilacap kerahkan 3 unit pompa air dukung evakuasi penambang emas di Banyumas
"Diharapkan masyarakat beserta relawan memahami hal yang harus dilakukan untuk meminimalisasi kerugian dari bencana industri. Meski kita sama-sama berharap tidak terjadi bencana industri dalam bentuk apa pun," ungkapnya.
Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar yang diwakili Pelaksana Tugas Asisten 1 Sekretaris Daerah Cilacap Budi Santosa menilai program Kelurahan Tangguh Bencana Industri sangat tepat diluncurkan untuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
"Melalui program ini diharapkan masyarakat semakin sadar dan memiliki pemahaman yang baik ketika ada bencana industri," katanya.
Menurut dia, hal itu karena sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu terjadinya bencana, baik bencana alam maupun industri.
"Sehingga yang harus diperkuat adalah kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat untuk meminimalisasi risiko dan dampak yang ditimbulkan. Terima kasih PT KPI RU IV yang selalu berkoordinasi dengan pemkab dan masyarakat," tegasnya.
Peluncuran ditandai dengan penyematan rompi dan penyerahan radio komunikasi (HT) kepada perwakilan peserta yang dilanjutkan sosialisasi Upaya Pengurangan Risiko Bencana Kegagalan Teknologi oleh Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Cilacap Gatot Arief Widodo, dan dilengkapi sosialisasi Bunyi Sirine Keadaan Darurat KPI RU IV oleh Section Head Emergency and Insurance Syakhru Sya’bani.
Selain sukarelawan tangguh bencana industri, kegiatan juga dihadiri pejabat Forkopimda, Forkopimcam Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan, Relawan Pertamina Peduli (Relpi), Badan Dakwah Islam (BDI) RU IV, Baituzzakah Pertamina (Bazma), Persatuan Wanita Patra (PWP), dan Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK).
Baca juga: PGN ikuti Site Verification Ferrat and Merrat di Kilang Cilacap
Baca juga: Vendor Day Pertamina 2023, partner antipenyuapan dan kesadaran penerapan "safety"
Peluncuran program yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap itu dilaksanakan di Gedung Patra Graha, Cilacap, Selasa (1/8/), serta diikuti 45 sukarelawan tangguh bencana industri dari tiga kelurahan terdekat operasional PT KPI RU IV tersebut.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Manager Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PT KPI RU IV Cilacap Oki Wibisono, General Manager PT KPI RU IV Edy Januari Utama mengatakan sebagai kilang terbesar di indonesia, PT KPI RU IV menerapkan standar safety yang tinggi dalam operasional perusahaan.
"Ini untuk memastikan jam kerja aman yang menunjang produktifitas perusahaan menyediakan energi terbaik," katanya.
Di sisi lain, kata dia, tidak dapat dipungkiri potensi gangguan dan ancaman baik karena faktor alam maupun teknologi.
"Kami berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk memberikan penguatan dan penyadaran pentingnya kesiapsiagaan bencana khususnya industri, diwujudkan dengan launching Kelurahan Tangguh Bencana Industri di 3 kelurahan terdekat operasional perusahaan," jelasnya.
Menurut dia, kegiatan ini tersebut di antaranya bertujuan mendukung peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam tanggap kebencanaan terkait kegagalan teknologi.
Baca juga: Kilang Cilacap kerahkan 3 unit pompa air dukung evakuasi penambang emas di Banyumas
"Diharapkan masyarakat beserta relawan memahami hal yang harus dilakukan untuk meminimalisasi kerugian dari bencana industri. Meski kita sama-sama berharap tidak terjadi bencana industri dalam bentuk apa pun," ungkapnya.
Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar yang diwakili Pelaksana Tugas Asisten 1 Sekretaris Daerah Cilacap Budi Santosa menilai program Kelurahan Tangguh Bencana Industri sangat tepat diluncurkan untuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
"Melalui program ini diharapkan masyarakat semakin sadar dan memiliki pemahaman yang baik ketika ada bencana industri," katanya.
Menurut dia, hal itu karena sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu terjadinya bencana, baik bencana alam maupun industri.
"Sehingga yang harus diperkuat adalah kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat untuk meminimalisasi risiko dan dampak yang ditimbulkan. Terima kasih PT KPI RU IV yang selalu berkoordinasi dengan pemkab dan masyarakat," tegasnya.
Peluncuran ditandai dengan penyematan rompi dan penyerahan radio komunikasi (HT) kepada perwakilan peserta yang dilanjutkan sosialisasi Upaya Pengurangan Risiko Bencana Kegagalan Teknologi oleh Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Cilacap Gatot Arief Widodo, dan dilengkapi sosialisasi Bunyi Sirine Keadaan Darurat KPI RU IV oleh Section Head Emergency and Insurance Syakhru Sya’bani.
Selain sukarelawan tangguh bencana industri, kegiatan juga dihadiri pejabat Forkopimda, Forkopimcam Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan, Relawan Pertamina Peduli (Relpi), Badan Dakwah Islam (BDI) RU IV, Baituzzakah Pertamina (Bazma), Persatuan Wanita Patra (PWP), dan Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK).
Baca juga: PGN ikuti Site Verification Ferrat and Merrat di Kilang Cilacap
Baca juga: Vendor Day Pertamina 2023, partner antipenyuapan dan kesadaran penerapan "safety"