Banyumas (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menurunkan tiga unit mesin pompa air di lokasi tambang emas di Dusun Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Hal itu sebagai bentuk dukungan PT KPI terhadap upaya evakuasi delapan penambang yang terjebak di dalam sumur tambang sejak Selasa (25/7) malam.
Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan 3 unit mesin pompa air itu terdiri atas 1 unit pompa portable kapasitas 1.000 liter per menit (lpm), 2 unit ejector pump, serta 8 personel operator pompa.
"Kami menurunkan peralatan dan personel ini merujuk pada permintaan dari tim Basarnas Cilacap," kata Cecep di lokasi tambang, Minggu (30/7).
Menurut dia, dukungan tersebut sebagai wujud kepedulian perusahaan atas musibah di tambang emas milik masyarakat tersebut.
"Kita sama-sama berdoa agar proses evakuasi penambang itu segera membuahkan hasil sesuai yang diharapkan," katanya.
Baca juga: PGN ikuti Site Verification Ferrat and Merrat di Kilang Cilacap
Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap Amin Riyanto menyampaikan apresiasi atas respons PT KPI RU IV dengan dukungan 3 unit mesin pompa penyedot air tersebut.
"Mesin dari Pertamina jelas sangat membantu mengurangi debit air yang nantinya ditempatkan di area sektor 3. Total dengan tambahan dari Pertamina, saat ini ada 8 mesin penyedot air," katanya.
Insiden terjebaknya delapan penambang itu terjadi pada Selasa (25/7) malam. Pemicu peristiwa itu diduga akibat adanya rembesan air dari salah satu titik sumur, sehingga menutup jalan keluar para penambang.
Berdasarkan data, delapan penambang yang terjebak terdiri atas Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40). Mereka berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hingga operasi pencarian hari kelima pada Minggu (30/7), tim SAR gabungan sudah berhasil menurunkan debit air hingga 4 meter.
Baca juga: Vendor Day Pertamina 2023, partner antipenyuapan dan kesadaran penerapan "safety"
Baca juga: Bapor Sepakbola RU IV Cilacap juara Turnamen Danlanud Cup 2023
Hal itu sebagai bentuk dukungan PT KPI terhadap upaya evakuasi delapan penambang yang terjebak di dalam sumur tambang sejak Selasa (25/7) malam.
Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan 3 unit mesin pompa air itu terdiri atas 1 unit pompa portable kapasitas 1.000 liter per menit (lpm), 2 unit ejector pump, serta 8 personel operator pompa.
"Kami menurunkan peralatan dan personel ini merujuk pada permintaan dari tim Basarnas Cilacap," kata Cecep di lokasi tambang, Minggu (30/7).
Menurut dia, dukungan tersebut sebagai wujud kepedulian perusahaan atas musibah di tambang emas milik masyarakat tersebut.
"Kita sama-sama berdoa agar proses evakuasi penambang itu segera membuahkan hasil sesuai yang diharapkan," katanya.
Baca juga: PGN ikuti Site Verification Ferrat and Merrat di Kilang Cilacap
Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap Amin Riyanto menyampaikan apresiasi atas respons PT KPI RU IV dengan dukungan 3 unit mesin pompa penyedot air tersebut.
"Mesin dari Pertamina jelas sangat membantu mengurangi debit air yang nantinya ditempatkan di area sektor 3. Total dengan tambahan dari Pertamina, saat ini ada 8 mesin penyedot air," katanya.
Insiden terjebaknya delapan penambang itu terjadi pada Selasa (25/7) malam. Pemicu peristiwa itu diduga akibat adanya rembesan air dari salah satu titik sumur, sehingga menutup jalan keluar para penambang.
Berdasarkan data, delapan penambang yang terjebak terdiri atas Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40). Mereka berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hingga operasi pencarian hari kelima pada Minggu (30/7), tim SAR gabungan sudah berhasil menurunkan debit air hingga 4 meter.
Baca juga: Vendor Day Pertamina 2023, partner antipenyuapan dan kesadaran penerapan "safety"
Baca juga: Bapor Sepakbola RU IV Cilacap juara Turnamen Danlanud Cup 2023