Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, menggandeng Perhutani Kendal dan Pekalongan mengintensifkan kegiatan patroli untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhutani Kendal dan Pekalongan yang mempunyai wilayah hutan di Kabupaten Batang agar supaya meningkatkan patroli bersama pihak desa.

"Oleh karena itu perlu adanya kewaspadaan dan butuh sosialisasi pada masyarakat untuk diberikan informasi penanggulangan bencana agar tidak terjadi. Sosialisasi yang dilakukan dengan memberikan pemahaman bahwa pada musim kemarau tidak menyalakan api sembarangan di lahan kering," katanya.

Ia mengatakan sejumlah persiapan pencegahan karhutla yang sudah dilakukan antara lain penyiapan personel dan peralatan kebencanaan untuk respons cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, Polres Batang, dan Kodim 0736/Batang.

Selain itu, kata dia, apabila ada wilayah yang sudah mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih maka warga bisa langsung melapor ke Pemkab Batang.

"Nantinya langsung segera ditindaklanjuti bantuan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan. Kebutuhan air bersih menjadi hal yang penting bagi masyarakat seperti untuk mandi, minum dan mencuci," katanya.

Menurut dia, Pemkab Batang telah memetakan tujuh wilayah kecamatan rawan karhutla yaitu Kecamatan Bandar, Subah, Banyuputih, Gringsing, Blado, Reban, dan Bawang.

Kepala BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi mengatakan musim kemarau 2023 diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Agustus 2023.

"Oleh karena itu kami berharap masyarakat bisa menghemat air bersih seperlunya. Saat ini sudah bisa dikatakan sudah memasuki puncak musim kemarau sehingga warga perlu waspada," katanya.

Baca juga: Polisi tangkap tersangka kasus dugaan pelecehan empat santriwati di Batang

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024