Semarang (ANTARA) - Pemerhati masalah sosial Rahajeng Widyaswari mengingatkan bahwa pemenuhan hak anak merupakan tanggung jawab bersama, baik orang tua, keluarga, masyarakat maupun negara.
"Saat ini, berbagai permasalahan sosial yang terjadi pada anak sudah cukup meresahkan," kata Ajeng, sapaan akrab Rahajeng Widyaswari, di Semarang, Selasa, menanggapi diraihnya penghargaan Kota Layak Anak Utama oleh Kota Semarang.
Menurut alumnus Universitas Trisakti Jakarta tersebut, pemenuhan hak dan pengasuhan anak penting untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.
"Mereka (anak-anak, red.) merupakan generasi masa depan bangsa yang akan melanjutkan pembangunan nasional," kata putri mendiang Menteri Dalam Negeri dan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo itu.
Ia mengatakan, globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini berlangsung sangat pesat yang jika tidak bisa ditanggapi secara bijak oleh masyarakat akan membuat permasalahan kian kompleks.
"Masyarakat, baik dewasa maupun anak-anak sebenarnya belum bisa mengelola secara bijak perkembangan teknologi yang terjadi sehingga banyak ujaran kebencian, hoaks, dan konten tidak mendidik," katanya.
Ia mencontohkan anak-anak sekarang ini yang lebih asyik dengan gadget-nya untuk berselancar di dunia maya, atau mereka nongkrong bareng kawan-kawan untuk bermain game hingga larut malam.
"(Fenomena itu, red.) masih ditemui. Ini menandakan lemahnya kontrol dari orang tua. Jika ditarik benang merahnya, setiap permasalahan sosial anak yang muncul diawali dari rumah," katanya.
Rumah, kata perempuan kelahiran Semarang, 27 Juli 1985 itu, menjadi pembentuk karakter anak yang pertama, dan pengasuhan keluarga sebenarnya menjadi titik awal perjalanan hidup seorang anak.
Oleh karena itu, Ajeng mengingatkan bahwa untuk memenuhi hak anak tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor, tetapi juga harus kerja sama lintas sektor karena persoalan anak menjadi tanggung jawab bersama.
Ajeng juga mengapresiasi pencapaian Kota Semarang yang sukses naik kelas mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak Utama, sekaligus sukses menjadi tuan rumah peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023.
Selama tiga tahun berturut-turut, Kota Semarang meraih penghargaan KLA Nindya dan tahun ini sukses naik peringkat mendapatkan penghargaan KLA Utama meski belum sampai pada tahap akhir, yakni KLA.
Baca juga: DPRD Semarang usulkan setiap kelurahan miliki taman bermain anak
"Saat ini, berbagai permasalahan sosial yang terjadi pada anak sudah cukup meresahkan," kata Ajeng, sapaan akrab Rahajeng Widyaswari, di Semarang, Selasa, menanggapi diraihnya penghargaan Kota Layak Anak Utama oleh Kota Semarang.
Menurut alumnus Universitas Trisakti Jakarta tersebut, pemenuhan hak dan pengasuhan anak penting untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.
"Mereka (anak-anak, red.) merupakan generasi masa depan bangsa yang akan melanjutkan pembangunan nasional," kata putri mendiang Menteri Dalam Negeri dan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo itu.
Ia mengatakan, globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini berlangsung sangat pesat yang jika tidak bisa ditanggapi secara bijak oleh masyarakat akan membuat permasalahan kian kompleks.
"Masyarakat, baik dewasa maupun anak-anak sebenarnya belum bisa mengelola secara bijak perkembangan teknologi yang terjadi sehingga banyak ujaran kebencian, hoaks, dan konten tidak mendidik," katanya.
Ia mencontohkan anak-anak sekarang ini yang lebih asyik dengan gadget-nya untuk berselancar di dunia maya, atau mereka nongkrong bareng kawan-kawan untuk bermain game hingga larut malam.
"(Fenomena itu, red.) masih ditemui. Ini menandakan lemahnya kontrol dari orang tua. Jika ditarik benang merahnya, setiap permasalahan sosial anak yang muncul diawali dari rumah," katanya.
Rumah, kata perempuan kelahiran Semarang, 27 Juli 1985 itu, menjadi pembentuk karakter anak yang pertama, dan pengasuhan keluarga sebenarnya menjadi titik awal perjalanan hidup seorang anak.
Oleh karena itu, Ajeng mengingatkan bahwa untuk memenuhi hak anak tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor, tetapi juga harus kerja sama lintas sektor karena persoalan anak menjadi tanggung jawab bersama.
Ajeng juga mengapresiasi pencapaian Kota Semarang yang sukses naik kelas mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak Utama, sekaligus sukses menjadi tuan rumah peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023.
Selama tiga tahun berturut-turut, Kota Semarang meraih penghargaan KLA Nindya dan tahun ini sukses naik peringkat mendapatkan penghargaan KLA Utama meski belum sampai pada tahap akhir, yakni KLA.
Baca juga: DPRD Semarang usulkan setiap kelurahan miliki taman bermain anak