Boyolali (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan sejumlah program untuk ketahanan pangan di wilayahnya mengantisipasi musim kekeringan karena kemarau panjang.

Kepala DKP Kabupaten Boyolali Bambang Jihanto di Boyolali, Kamis, mengatakan, DKP tidak bisa lepas dengan Dinas Pertanian, karena secara budidaya itu, binaan dari Dispertan, sedangkan pihaknya melengkapi dari hal tersebut dalam menghadapi musim kemarau saat ini.

"Kalau dari sisi budidaya pernah disampaikan untuk beralih tanaman yang tidak banyak membutuhkan air selama musim kekeringan tiba," kata Bambang Jihanto.

Kendati demikian, DKP Boyolali dalam mengantisipasi musim kekeringan rawan pangan dengan mengedukasi masyarakat terutama untuk membiasakan tidak boros makanan, kedua diverifikasi makanan jika terlalu tergantung kaborhidratnya dari beras, maka lama-lama akan kekurangan pangan. Jadi makanan harus bervariasi tidak harus beras, ada jagung, singkong, dan bahan makanan lainnya di luar beras.

Selain itu, pihaknya juga menggalakkan ibu-ibu rumah tangga untuk memberdayakan lahan lingkungan rumah untuk ditanami baik itu, tanaman hortikultura, sayuran, obat-obatan maupun tanaman lain yang berdampak kepada ekonomi dan kesehatan masyarakat.

"Masyarakat di Desa Sidomulyo Kecamatan Ampel Boyolali, misalnya, mereka sudah bisa panen, menjual dan barter dengan pedagang sayur keliling. Jika dalam satu rumah tangga menanam satu jenis yang dikonsumsi minimal bisa meringankan keluarga saat musim kekeringan," kata Bambang.

Keempat, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Perum Bulog terkait jika terjadi kerawanan pangan di suatu tempat di wilayahnya. Dengan menyiapkan gudang gabah meski tidak banyak tetapi stok selalu ada dan mengimbau kelompok tani yang sudah pernah mendapatkan bantuan lumbung untuk menyimpan sebagian panen menjadi cadangan pangan di daerahnya.

Di Boyolali hingga saat ini, ada sebanyak 77 lumbung pangan yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan, dan tahun ini, ada dua lumbung bantuan dari pemerintah daerah untuk dua kelompok tani di Desa Ngleses Kecamatan Juwangi dan Kembang Salam, Teras. Jadi jika musim paceklik cadangan gabah yang disimpan di setiap lumbung padi milik masyarakat dalam dikelola di lingkungannya.

DKP juga terus mendorong kelompok PKK di setiap RT secara swadaya untuk membuat kebun gizi dengan karakteristik lingkungan masing-masing, yang tujuannya menghidupkan cadangan pangan. Misalnya, jenis sayuran capai, tomat, kangkung dan sayuran lainnya yang sering dikonsumsi masyarakat setempat.

Sementara itu, produksi beras di Kabupaten Boyolali pada semester pertama hingga Juni 2023 ini, sebanyak 222.917 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 38.021 hektare dengan produktivitas rata-rata 58,63 kuintal per ha.

Boyolali produksi beras hingga semester satu Juni ini, mencapai 127.928 ton beras atau mengalami surplus sekitar 67.677 ton setara beras. Jadi Boyolali masih aman pangan. 

Baca juga: Pemkab Grobogan mulai droping air bersih di 9 desa
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024