Solo (ANTARA) -
Pemerintah Kota Surakarta akan ikut mengelola Keraton Solo setelah revitalisasi selesai dilakukan menggunakan dana hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan APBN.
"Kami kemarin sudah minta izin ke Sinuwun, pengelolaan harus dengan pemkot, kebersihan dikolaborasikan dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup), pedagang harus di-'manage' oleh Disdag (Dinas Perdagangan)," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan sebelumnya tidak ada komunikasi sama sekali terkait pengelolaan keraton antara pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Pemkot Surakarta.
"Makanya carut marut, (nantinya) keamanan ada Satpol PP. Intinya dikolaborasikan dengan Pemkot Surakarta," katanya.
Terkait dengan desain revitalisasi Keraton Surakarta, dikatakannya, sesuai dengan hasil kajian yang sudah dilakukan oleh pihak keraton."Ada sentuhan kekinian tetapi tidak mengubah bentuk asli," katanya. Termasuk alun-alun keraton, dikatakannya, ke depan tidak ada pagar namun hanya akan diberikan pembatas. "Semua tanpa pagar," katanya.
Ia mengatakan nantinya di alun-alun utara ada pasir pantai, meski demikian, di alun-alun utara tidak.
"Alkid (alun-alun selatan) daya tarik di UMKM, kandang kerbau juga ditata, wingi wis apik gambare (kemarin sudah bagus gambarnya. Biar terawat semua," katanya.