Semarang (ANTARA) - Sebanyak 124 calon taruna menjalani sidang penentuan tingkat akhir (pantukhir) Panitia Seleksi Kodam IV/ Diponegoro yang dipimpin langsung Pangdam Mayjen TNI Widi Prasetijono di Semarang, Selasa.
Mereka yang menjalani seleksi tersebut terdiri atas 108 calon taruna reguler, lima calon taruni reguler, dan 11 calon taruna sumber spotting.
Panitia akan mengambil 42 calon taruna yang lolos seleksi untuk melanjutkan ke ujian akademik yang akan mengambil 21 calon taruna terbaik untuk menjalani pendidikan.
Kepada panitia seleksi, Pangdam berpesan agar melaksanakan tugas secara profesional, objektif, dan transparan.
"Panitia sidang memiliki tanggung jawab besar," kata Pangdam dalam siaran pers di Semarang.
Dikatakan pula bahwa para calon taruna yang dihasilkan dari seleksi ini merupakan orang-orang terbaik yang sudah penuhi persyaratan untuk dididik menjadi perwira andal.
Pangdam menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil sikap tegas terhadap panitia seleksi yang bermain-main dalam proses ini.
Menurut dia, seluruh calon taruna dari berbagai latar belakang ini memiliki kesempatan yang sama untuk diterima di Akademi Militer.
Ia juga berpesan kepada panitia seleksi untuk memberi penjelasan kepada calon taruna yang belum berhasil lolos seleksi sebagai bentuk transparansi dalam proses yang telah dilalui tersebut.
Mereka yang menjalani seleksi tersebut terdiri atas 108 calon taruna reguler, lima calon taruni reguler, dan 11 calon taruna sumber spotting.
Panitia akan mengambil 42 calon taruna yang lolos seleksi untuk melanjutkan ke ujian akademik yang akan mengambil 21 calon taruna terbaik untuk menjalani pendidikan.
Kepada panitia seleksi, Pangdam berpesan agar melaksanakan tugas secara profesional, objektif, dan transparan.
"Panitia sidang memiliki tanggung jawab besar," kata Pangdam dalam siaran pers di Semarang.
Dikatakan pula bahwa para calon taruna yang dihasilkan dari seleksi ini merupakan orang-orang terbaik yang sudah penuhi persyaratan untuk dididik menjadi perwira andal.
Pangdam menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil sikap tegas terhadap panitia seleksi yang bermain-main dalam proses ini.
Menurut dia, seluruh calon taruna dari berbagai latar belakang ini memiliki kesempatan yang sama untuk diterima di Akademi Militer.
Ia juga berpesan kepada panitia seleksi untuk memberi penjelasan kepada calon taruna yang belum berhasil lolos seleksi sebagai bentuk transparansi dalam proses yang telah dilalui tersebut.