Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan bahwa petugas satpam di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang menerima uang tip dari pengunjung batal dipecat.
Gibran mengatakan bahwa dia sudah berkomunikasi dengan pihak ketiga yang menyediakan jasa pengamanan di Masjid Sheikh Zayed Solo untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Dia pegawai outsourcing (alih daya)," katanya di Kota Solo, Senin, mengenai penanganan masalah petugas satpam yang menerima tip dari pengunjung masjid.
"Soalnya ini sama pihak ketiga. Saya sudah komunikasi kok. Perlu dievaluasi lagi manajemennya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Munajat mengemukakan bahwa tindakan petugas satpam yang menerima uang tip dari pengunjung tidak termasuk kesalahan fatal.
"Karena tidak ada kesepakatan dari awal terkait tip itu. Itu yang memberhentikan juga bukan pengurus tapi vendor," katanya merujuk penyedia jasa pengamanan masjid.
Menurut dia, pengurus masjid diminta menjadi penengah dalam penanganan masalah pemecatan satpam penerima tip karena dinilai lebih dekat dengan para petugas keamanan.
"Kami sama karyawan kan dekat, mereka minta ke pengurus untuk mediasi. Kalau ada kesalahan, kalau minor, ya kami perbaiki," katanya.
Dia mengemukakan bahwa Masjid Sheikh Zayed belum lama berdiri sehingga wajar jika ada hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam pengelolaannya.
"Error (kesalahan) itu wajar, yang penting ada iktikad untuk memperbaiki. Kami menengahi antara itu," katanya.
Pekerja alih daya di Masjid Raya Sheikh Zayed yang disalurkan oleh PT Arsa minggu lalu mogok kerja untuk memprotes pemecatan seorang petugas satpam yang menerima uang tip dari pengunjung.
Gibran mengatakan bahwa dia sudah berkomunikasi dengan pihak ketiga yang menyediakan jasa pengamanan di Masjid Sheikh Zayed Solo untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Dia pegawai outsourcing (alih daya)," katanya di Kota Solo, Senin, mengenai penanganan masalah petugas satpam yang menerima tip dari pengunjung masjid.
"Soalnya ini sama pihak ketiga. Saya sudah komunikasi kok. Perlu dievaluasi lagi manajemennya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Munajat mengemukakan bahwa tindakan petugas satpam yang menerima uang tip dari pengunjung tidak termasuk kesalahan fatal.
"Karena tidak ada kesepakatan dari awal terkait tip itu. Itu yang memberhentikan juga bukan pengurus tapi vendor," katanya merujuk penyedia jasa pengamanan masjid.
Menurut dia, pengurus masjid diminta menjadi penengah dalam penanganan masalah pemecatan satpam penerima tip karena dinilai lebih dekat dengan para petugas keamanan.
"Kami sama karyawan kan dekat, mereka minta ke pengurus untuk mediasi. Kalau ada kesalahan, kalau minor, ya kami perbaiki," katanya.
Dia mengemukakan bahwa Masjid Sheikh Zayed belum lama berdiri sehingga wajar jika ada hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam pengelolaannya.
"Error (kesalahan) itu wajar, yang penting ada iktikad untuk memperbaiki. Kami menengahi antara itu," katanya.
Pekerja alih daya di Masjid Raya Sheikh Zayed yang disalurkan oleh PT Arsa minggu lalu mogok kerja untuk memprotes pemecatan seorang petugas satpam yang menerima uang tip dari pengunjung.