Sukoharjo (ANTARA) -
Ratusan perajin di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah berupaya mengenalkan produk melalui acara Grebeg Penjalin yang dimulai sejak Minggu (11/6).
Ketua panitia Grebeg Penjalin Slamet Samsuri di sela acara di Sukoharjo, Rabu mengatakan Grebeg Penjalin akan dilaksanakan selama delapan hari.
"Tujuan diadakan Grebeg Penjalin untuk menumbuhkembangkan kecintaan masyarakat agar gemar pakai produk lokal, termasuk produk dari Trangsan," katanya.
Selain itu, dikatakannya, perajin ingin mengenalkan lebih dekat terkait Desa Wisata Trangsan dari sisi produk inovasi.
Ia mengatakan hingga saat ini ada sebanyak 428 perajin rotan di desa tersebut.
Ia mengatakan hingga saat ini ada sebanyak 428 perajin rotan di desa tersebut.
Dari total tersebut, ada sebagian yang skalanya produksi rumahan, sedangkan sebagian lagi sudah mampu melakukan ekspor secara mandiri.
"Karena kami terus berinovasi untuk memperluas pasar lokal dan mancanegara," katanya.
Seorang perajin rotan Ramadani mengatakan acara tersebut bisa menjadi ajang baginya untuk mengenalkan produk buatannya ke calon pembeli.
"Ini sebagai ajang promosi bagi kami, untuk mengenalkan produk kami ke mereka (calon pembeli, Red.). Sebelumnya hanya lihat lewat gambar, ini bisa ke sini, lihat bentuk secara nyata. Jadi Grebeg Penjalin sangat membantu pemasaran kami," katanya.
Meski dari sisi pemasaran sudah terfasilitasi, dikatakannya, produsen terkadang masih kerepotan saat mengirimkan barang ke pembeli.
"Kendala lebih ke logistik, kerajinan rotan kan barangnya besar-besar. Sedangkan pengiriman ke luar Pulau Jawa hitungannya kan volume. Jadi kadang ongkos kirim lebih tinggi 2-3 kali lipat dari harga barang. Itu juga yang kadang membuat orang ragu untuk membeli," katanya.