Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Lembaga Dana Adaptasi (Adaptation Fund) dari 20 negara melakukan gerakan penanaman puluhan bibit mangrove di pantai untuk meminimalisasi abrasi pantai setempat, Kamis.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan penanaman bibit mangrove sebagai ikhtiar mengantisipasi dan meminimalisasi dampak perubahan iklim akibat abrasi air laut yang semakin meluas.

"Sebelum terjadi rob pada siang hari, mereka bisa mengamati langsung (kondisi di sekitar pantai, red.), tidak hanya presentasi maupun sekadar melalui video saja namun semoga dari kegiatan ini akan muncul suatu ide dan tindakan untuk penanganan jangka pendek, menengah, dan panjang," katanya.

Ia minta kepada relawan dan masyarakat ikut menjaga bibit mangrove yang ditanam itu agar tumbuh dengan subur dalam rangka meminimalisasi abrasi yang setiap tahun semakin tinggi.

"Kami berharap bibit mangrove ini bisa tumbuh subur karena berdasar pengukuran dari 10 tahun lalu tinggi abrasi sudah hampir 20 meter," katanya.

Dia mengatakan saat ini pemkot telah melakukan upaya mencegah rob ke pemukiman warga dengan membangun tanggul raksasa di sebelah utara yang diperkirakan bisa awet hingga delapan tahun.

Namun, katanya, kondisi di sekitar wilayah pantai itu ternyata baru empat tahun air laut sudah melimpas di atas tanggul tersebut, akibat perubahan iklim tidak dapat diprediksi.

"Tidak hanya sekadar kenaikan tingginya air laut saja namun juga karena adanya penurunan permukaan tanah yang luar bisa. Kendati demikian, kami selalu berupaya untuk meminimalisasi perubahan iklim yang terjadi," katanya.

Afzan Arslan Djunaid mengatakan berdasarkan penuturan dan pendapat para delegasi dari 20 negara itu, disebutkan bahwa Kota Pekalongan perlu adanya perhatian dan penanganan khusus dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Head of Mission Adaptation Fund Mikko Ollikainen mengatakan lembaga dana adaptasi bersama delegasi dari 20 negara yang tergabung dalam program "Adaptation Fund" tertarik bisa melihat langsung kondisi riil di lapangan dalam penerapan proyek penanganan perubahan iklim.

"Kami bisa melihat tantangan besar dengan perkembangan naiknya air laut yang ada secara terus-menerus. Kerja sama Pemerintah Indonesia melalui kemitraan Indonesia, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkot Pekalongan benar-benar berupaya untuk melakukan perlindungan pada masyarakat pesisir dari permasalahan perubahan iklim," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024