Kudus (ANTARA) - Sekitar 5.000 siswa dari Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudlatul Athfal (RA) yang berasal dari 120 lembaga pendidikan anak usia dini di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengikuti latihan manasik haji di Alun-alun Kudus, Sabtu.
Menurut Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kudus Suhadi ditemui di sela pembukaan latihan manasik haji di Kudus, anak usia dini memang perlu diberikan pengenalan ibadah haji melalui kegiatan manasik haji.
"Dari pelatihan tersebut, tentunya bisa untuk menanamkan rasa syukur kepada Allah SWT, menanamkan nilai dan norma-norma keagamaan yang kuat sejak dini," ujarnya.
Apalagi, kata dia, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan senang meniru, sehingga ketika usia anak-anak sudah dikenalkan setidaknya ketika dewasa memiliki gambaran tata cara ibadah haji.
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudlotul Athfal (IGRA) Kabupaten Kudus Amalina Chusni menambahkan kegiatan pelatihan manasik haji yang diikuti 5.000 siswa dari 120 lembaga pendidikan ini dalam rangka mengenalkan rukun Islam kelima kepada anak didik sejak dini.
Bagi umat Islam, kata dia, rukun Islam kelima tersebut merupakan salah satu ibadah yang membutuhkan persiapan secara mental dan fisik yang cukup, sehingga sejak usia dini perlu diperkenalkan serta dipersiapkan.
Setidaknya, imbuh dia, nantinya tumbuh motivasi untuk melakukan ibadah haji.
Pada acara latihan manasik haji tersebut, hadir Ketua PKK Kudus Mawar Anggraeni yang juga Bunda PAUD Kudus.
Mawar berdoa semoga anak-anak yang mengikuti pelatihan manasik haji, kelak juga bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah untuk menjalankan rukun Islam kelima tersebut.
Menurut Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kudus Suhadi ditemui di sela pembukaan latihan manasik haji di Kudus, anak usia dini memang perlu diberikan pengenalan ibadah haji melalui kegiatan manasik haji.
"Dari pelatihan tersebut, tentunya bisa untuk menanamkan rasa syukur kepada Allah SWT, menanamkan nilai dan norma-norma keagamaan yang kuat sejak dini," ujarnya.
Apalagi, kata dia, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan senang meniru, sehingga ketika usia anak-anak sudah dikenalkan setidaknya ketika dewasa memiliki gambaran tata cara ibadah haji.
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudlotul Athfal (IGRA) Kabupaten Kudus Amalina Chusni menambahkan kegiatan pelatihan manasik haji yang diikuti 5.000 siswa dari 120 lembaga pendidikan ini dalam rangka mengenalkan rukun Islam kelima kepada anak didik sejak dini.
Bagi umat Islam, kata dia, rukun Islam kelima tersebut merupakan salah satu ibadah yang membutuhkan persiapan secara mental dan fisik yang cukup, sehingga sejak usia dini perlu diperkenalkan serta dipersiapkan.
Setidaknya, imbuh dia, nantinya tumbuh motivasi untuk melakukan ibadah haji.
Pada acara latihan manasik haji tersebut, hadir Ketua PKK Kudus Mawar Anggraeni yang juga Bunda PAUD Kudus.
Mawar berdoa semoga anak-anak yang mengikuti pelatihan manasik haji, kelak juga bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah untuk menjalankan rukun Islam kelima tersebut.